Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mexico City mendapat undangan khusus dari Seminari Ordo Hamba-Hamba Maria untuk mengisi kegiatan dalam perayaan 780 tahun Paroki Santa Maria di kota Guadalajara, Minggu (17/2) siang.
Meski acara diadakan rutin setiap tahunnya, namun ini adalah kali pertama KBRI Mexico City mendapat undangan resmi. Pasalnya, terdapat 13 WNI yang tengah menuntut ilmu kepastoran di sekolah teologi ini. Hubungan erat pun terjalin setelah sebelumnya Sekretaris I bidang Politik, Sahadatun Donatirin, dan Sekretaris II bidang Pensosbud, Irma Dewi Rismayati, mengadakan pembinaan dengan para WNI tersebut pada Desember 2012.
"Kami sangat senang KBRI mengirimkan para penari yang dapat mempresentasikan kebudayaan asli Indonesia karena kami pun ingin warga setempat khususnya yang tinggal di Guadalajara mengenal lebih jauh asal-usul kami. Karena kami saat ini tinggal di negara orang," kata Frater Patrisius Frans Bora, salah satu WNI yang sudah lima tahun mengenyam pendidikan di Meksiko.
Empat jenis tarian yang ditampilkan seperti Telek bali, Cakil, Gatot Koco, dan Merak pun segera mengundang decak kagum para penonton yang masih asing akan kebudayaan asli Indonesia.
Suasana pun semakin riuh saat para penonton mengetahui bahwa para penari adalah warga asli Meksiko yang telah mendapatkan beasiswa Darmasiswa untuk belajar kesenian di Indonesia.
Selepas pementasan, para penari dan staf KBRI pun mendapat banyak pertanyaan dari para penonton yang ingin mengetahui secara detail kondisi seputar Indonesia.
[dem]