Berita

anis matta/ist

Politik

Di Pondok Pesantren, Presiden PKS Didoakan Jadi Presiden RI

SENIN, 18 FEBRUARI 2013 | 14:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sadar partainya jadi sorotan kasus korupsi, Presiden PKS, Anis Matta, bergerak ke daerah-daerah membentuk konsolidasi kader PKS se-Indonesia.

Hari ini, Anis Matta dan rombongan DPP PKS mengunjungi Cirebon, Jawa Barat. Perjalanan ini merupakan rangkaian lanjutan dari konsolidasi PKS putaran pertama di Jawa Barat, Medan, Yogyakarta, Surabaya, Makassar dan terakhir di Bali.

Kunjungan pertama adalah di Pesantren Nur Shiddiq Cirebon. Di sana, dia disambut langsung oleh pimpinan pesantren, KH.Ade Gumelar MBA.


Turut hadir dalam pertemuan ini para pimpinan pesantren, tokoh masyarakat, habib, kyai sepuh, alim ulama se-kabupaten Cirebon di antaranya: KH Nur Hadi, Lc, KH Abd Basit, KH Abd Haris,KH Ibadullah, KH Ridwan Alulfah, KH Imad, KH Amir, KH Syifa Buntet, KH Asrar Panembahan, KH Hambali Budi, KH Mahfudh Tengah Tani, KH Budiman Mahfudh, Habib Ahmad Bin Yahya dan beberapa tokoh kabupaten Cirebon lainnya.

Dalam ceramahnya, Anis Matta menyampaikan bahwa kewajiban sebagai umat Islam adalah menyatukan semua potensi keumatan yang berserakan. Semuanya diberikan sebagai kontribusi terbaik buat bangsa dan negara.

"Kita ini adalah umat yang terlihat begitu mudah dipecah belah untuk hal-hal sederhana. Sementara, kita tampak begitu sulit bersepakat bersama untuk tujuan-tujuan besar kita," sesal dia, seperti tertulis dalam rilis Humas Fraksi PKS hari ini (Senin, 18/2).

KH.Ade Gumelar MBA selaku tuan rumah, dalam sambutannya menyatakan bahwa kunjungan Presiden PKS adalah kehormatan untuk keluarga besar Pesantren Nur Shiddiq.

"Ini presiden parpol pertama yang berkunjung ke mari. Kami berharap Pak Anis tidak hanya sebagai Presiden PKS tapi insya Allah kelak benar-benar menjadi Presiden Indonesia," harap Kyai Ade

Anis Matta juga memanfaatkan perjalanan kali ini untuk rapat pemenangan pada pemilihan Gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara yang akan digelar pada 24 Februari dan 7 Maret mendatang. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya