Berita

Politik

Tambah Parah, Peluang Demokrat Menangkan Pemilu Sudah Tertutup

SENIN, 18 FEBRUARI 2013 | 13:54 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Citra dan elektabilitas Partai Demokrat yang tadinya anjlok karena isu korupsi dan figur Anas Urbaningrum, kini ditambah sikap inkonsisten dari Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono.

"Sikap SBY yang tak jelas belakangan ini memperparah citra Demokrat," ujar Sekjen Asosiasi Lembaga Survei Se-Indonesia, Umar S. Bakry, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 18/2).

Menurut Umar, sikap SBY yang plintat-plintut dalam mengurus persoalan di internal partainya mendapat sorotan penting dari media massa dan menambah alasan bagi rakyat untuk tak lagi memilih Demokrat di pemilihan umum mendatang. Awalnya, SBY begitu yakin Anas Urbaningrum harus fokus pada proses hukum, tapi kemarin tiba-tiba dia terkesan berubah total.


"Saya pikir SBY menghitung, ternyata setelah mengambil tindakan pengambilalihan itu kurang menguntungkan dia. Ada hujatan dari masyarakat, pengamat, politisi di dalam partainya sendiri. Ada yang katakan itu inkonstitusional, ada juga perlawanan dari kubu Anas di daerah-daerah," urainya.

Umar tak segan menyebut Presiden RI itu penakut untuk menghadapi persoalan di dalam dan luar partainya.

"Kita belum tahu Anas akan melawan kuat atau tidak, namun SBY sudah takut duluan untuk melanjutkan sikap tegasnya kepada Anas," ucap Direktur Lembaga Survei Nasional itu.

Melihat kondisi terakhir partai terbesar di parlemen itu, Umar cuma menyarankan agar Demokrat mau mengevaluasi diri dari kesalahan lalu. SBY pun mesti berhenti membuah kegaduhan demi kegaduhan.

"Yang bisa menolong mereka kalau seluruh jajaran kompak dan tak bikin gaduh. Seperti SBY kemarin, kegaduhannya diralat sendiri. Kalau begini terus ya Demokrat berat," tegasnya.

Namun, Umar yakin, apapun jalan yang para pengurus Demokrat lakukan untuk menaikkan elektabilitasnya, tidak akan menuai hasil maksimal.

"Peluang Demokrat untuk jadi pemenang pemilu tertutup. Demokrat akan tetap masuk parlemen karena SBY masih presiden. Dia bisa bikin program BLT, turunkan harga BBM dan sebagainya untuk menarik simpati rakyat yang memorinya pendek," kata dia.

Tapi, dengan cara-cara demikian pun Demokrat tidak punya kemungkinan untuk memenangkan Pemilu.

"Tidak akan mungkin menang lagi. Paling banter itu rakyat memang bisa dikelabui program-program tadi dan memuji SBY. Tapi ngga akan bikin Demokrat juara. Paling duduk di urutan ketiga (dalam hasil pemilu)," tandasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya