Berita

Politik

KPK BOCOR

Mekanisme Jeruk Makan Jeruk Sulit Kembalikan Kepercayaan Publik pada KPK

SABTU, 16 FEBRUARI 2013 | 14:31 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kebocoran Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang sangat memalukan dan patut disesalkan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah bekerja untuk mencari siapa yang membocorkan Spirindik itu. Kebocoran Sprindik ini tidak hanya melahirkan carut marut dan merugikan Partai Demokrat, tetapi juga memperlihatkan kewibawaan KPK sebagai lembaga penegak hukum patut dipertanyakan dan diragukan.

"KPK tentu saja berhak menginvestigasi kebocoran ini. Tetapi KPK harus terbuka dan tidak menutup-nutupi siapa pihak internal KPK yang terlibat atau membocorkan," ujar Ketua Setara Institute, Hendardi, di Jakarta, Sabtu siang (16/2).


"Investigasi ini menyangkut kepercayaan publik. Kewibawaan KPK dipertaruhkan dalam kasus pembocoran sprindik," sambung Hendardi.

Hendardi membenarkan ada nuansa "jeruk makan jeruk" bila KPK memeriksa kasus ini tanpa melibatkan pihak luar.

"Jangan sampai memunculkan impresi KPK sedang melindungi oknum pembocor atau tengah merangkai skenario lain untuk konsumsi publik," katanya lagi.

Menurut hemat Hendardi, KPK perlu mempertimbangkan pembentukan semacam Komisi Etik yang bekerja secara ad hoc untuk mengusut kasus ini. Komisi ad hoc itu ada baiknya diisi oleh tokoh dari kalangan universitas, kepolisian atau tokoh masyarakat yang dinilai punya integritas.

"Kasus ini melibatkan aktor-aktor tingkat tinggi. Tidak cukup hanya ditangani tim internal KPK," masih katanya.

Bila KPK mempertahankan mekanisme "jeruk makan jeruk" jelas publik akan meragukan hasil investigasi internal itu. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya