Berita

sby/rmol

Politik

Pasang Badan SBY Merugikan Rakyat!

SELASA, 12 FEBRUARI 2013 | 23:02 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sebagai seorang Presiden seharusnya SBY sadar bahwa dirinya hari ini memimpin rakyat Indonesia yang jumlahnya mencapai 240 juta jiwa lebih. Bukan malah mengedepankan ego sektarian sebagai ketua Dewan pembina partai Demokrat, yang belakangan kader-kadernya terbukti tersangkut masalah korupsi.

"Kita sangat sesalkan dengan bangganya "SBY Pasang Badan" mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat demi menyelamatkan elektabilitas Partai Demokrat. Dengan begitu sudah pasti kesejahteraan umum yang  yang seharusnya menjadi prioritas kerjanya sebagai presiden sesuai dengan preambule UUD 1945 menjadi terhambat," kata Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Lamen Hendra Saputra, Selasa (12/2).

Sementara rakyat, kata dia, dihadapkan dengan persoalan besar yang semakin menakutkan bahwa hampir seluruh kekayaan alam telah jatuh ke tangan asing. Pertambangan emas, tembaga, perak 95 persen dikuasai asing, migas 85 persen dikuasai asing, batubara 75 persen jatuh ke tangan asing, sebanyak 10 bank nasional telah jatuh dalam genggaman asing. Asing boleh menguasai hingga 95 persen kepemilikan perbankkan.


"Kami selaku mahasiswa yang fokus dalam mengawalan demokrasi dan proses pemberantasan korupsi untuk kesejahteraan rakyat tidak rela jika kepentingan rakyat dikalahkan dengan kepentingan kelompok," tegas Lamen.

Belum lagi, lanjut dia, rakyat juga dihadapkan pada masalah-masalah seperti  korban bencana terutama banjir dan longsor dimana-mana, harga bahan-bahan pokok terus naik,  tarif dasar listrik semakin mencekik. Tentu hal ini merupakan pekerjaan rumah pemerintah yang harus diselesaikan, jadi sangat tak pantas jika disituasi seperti ini SBY masih mendahulukan kepentingan partai diatas kepentingan rakyat.

"Jika sudah begini apalagi alasan untuk terus mempertahankan keberlangsungan kepemerintahan, sudah terbukti tidak becus mengurusi demokrat, apalagi mau mengurus negara," demikian Lahmen. [dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya