Berita

Politik

Anas, Inilah Momen Paling Tepat untuk Keluarkan Jurus Terakhir Tiji Tibeh

SENIN, 11 FEBRUARI 2013 | 12:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sebagai pendekar politik, Anas Urbaningrum wajib melakukan perlawanan sengit secara politik kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sejak perpecahan antara kedua tokoh utama Demokrat itu terendus, ada satu jurus Anas yang paling ditakuti SBY, yaitu jurus tiji tibeh (mati satu, harus mati semua).

"Sebagai pendekar politik, selama masih bisa bicara harus angkat bicara, dan ungkapkan apa yang dia punya," tegas mantan politisi Demokrat, Zaenal Maarif, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin siang (11/2).


Menurut mantan pimpinan DPR ini, Anas belum berstatus pesakitan atau tersangka korupsi. Dan penyingkirannya dari partai adalah murni persoalan politik.

"Lawanlah secara politik, karena dia orang politik dan disingkirkan secara politik. Kalau dia pesakitan, dia mungkin tidak apa diam saja. Saat ini kan Anas dipaksa sakit. Harus tiji tibeh," ucap pendiri Partai Bintang Reformasi ini.

Seharusnya, Anas terangkan secara gamblang ke publik apa-apa yang dia ketahui, misalnya soal perkara Bank Century, dugaan korupsi lingkaran Istana Presiden dan Cikeas, yang selama ini diduga kuat melibatkan peran SBY.

"Saya yakin Anas itu bersikap perkasa. Jumlah pendukung sudah tidak jadi soal saat ini. Contohlah Nazaruddin (mantan Bendum Demokrat) yang sudah jadi pesakitan tetap melawan dan akhirnya didengarkan rakyat," kata Zaenal.

Zaenal yakin, SBY benar-benar terpaksa mengambil alih Demokrat meski Anas punya potensi melawan dan merugikan secara politik baginya. Namun, Anas juga tak ada peluang untuk memenangkan pertarungan politik karena pengaruh SBY yang begitu besar di partai maupun nasional.

"Keduanya (Anas dan SBY) tidak punya pilihan selain bertarung sampai habis, Anas harus berprinsip mati satu mati semua," tandasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya