Berita

Politik

Setujui Proposal Kemenkes, Konsistensi BAKN Dipertanyakan

JUMAT, 08 FEBRUARI 2013 | 21:41 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Keputusan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) menyetujui proposal Kementerian Kesehatan (Kemkes) untuk melanjutkan proyek pabrik vaksin flu burung juga dipertanyakan. Anggota Komisi IX DPR RI Poempida Hidayatulloh mengatakan, aneh bila BAKN mengambil keputusan demikian.

"Yang menjadi mitra Kemkes adalah Komisi IX, bukan BAKN. Jadi keputusan untuk masalah kelanjutan proyek itu bukan dibicarakan di BAKN, namun di Komisi IX," kata Poempida, Jumat (8/2).

Dia menegaskan, BAKN hanya berfungsi untuk melakukan analisa keuangan dan memberikan rekomendasi kepada komisi IX terkait kinerja Kemkes dalam penuntasan kasus dugaan korupsi proyek itu. Hal teknis terkait anggaran kementerian murni diurusi oleh komisi di DPR. Dia pun berencana mempermasalahkan hal itu di Komisi IX DPR dan saat bertemu dengan seluruh anggota DPR.


"Apabila di kemudian hari rekomendasinya semakin tidak konsisten, akan saya permasalahkan di Komisi IX maupun di Paripurna," imbuh politisi Partai Golkar ini.

Fraksi Partai Golkar sendiri sudah memutuskan untuk menolak proyek tersebut untuk dilanjutkan. Sebelumnya diketahui BAKN DPR menyetujui usulan Kemkes agar negara menambah anggaran ratusan miliar rupiah untuk melanjutkan proyek pabrik vaksin flu burung. Hal itu terungkap dalam kesimpulan rapat BAKN DPR dengan Kementerian Kesehatan, PT Bio Farma, dan Rektorat Universitas Airlangga di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/2).

Walau dalam kesimpulan BAKN DPR mengakui proyek vaksin flu burung itu dimulai dengan perencanaan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, badan itu tak mau membiarkan proyek terbengkalai. Menurut Poempida, apabila proyek itu tidak dilanjutkan akan menimbulkan kerugian keuangan negara yang lebih besar," demikian BAKN dalam salah satu butir kesimpulannya.

"Kesimpulan BAKN yang menyetujui usulan Kementerian Kesehatan mengejutkan karena mitra kerja kementerian itu, Komisi IX DPR, masih menolak penambahan anggaran negara dalam proyek itu," tandasn. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya