Berita

Politik

Semoga Demokrat Tidak Bertarung dengan Pandawa

JUMAT, 08 FEBRUARI 2013 | 21:08 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih banyak mencurahkan energinya untuk Partai Demokrat ketimbang mengurus negara. Belum selesai keterkejutan kita dengan kabar adanya miliaran uang APBN ke Kongres Demokrat di Bandung, tiba-tiba publik dikagetkan dengan SMS SBY dari depan Kabah, Mekkah.

Yang mengagetkan, isi SMS yang dikirim SBY bukan menanyakan berapa rakyat yang mati kelaparan hari ini? Apakah Freeport sudah diambil alih? Atau pertanyaan apakah semua TKI yang ditahan sudah didampingi lawyer? Tapi apa dan bagaimana konflik Partai Demokrat

"Ini benar-benar menyakiti rakyat," ujar Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), Adian Napitupulu, Jumat (8/2).


"Kita akan bangga dan terharu kalau isi SMS SBY tentang bagaimana rakyat dan bagaimana Indonesia," sambung dia.

Rakyat kembali terhentak karena pulang dari Makkah, di atas pesawat yang dibiayai rakyat, SBY menggelar konferensi pers yang lagi-lagi isinya tentang Partai Demokrat. Bukan tentang keadaan rakyat dan negara yang kini sudah tidak lagi berdaulat.

"Entah apa yang ada di kepala SBY dan Anas Urbaningrum hingga bisa mengunakan banyak uang rakyat untuk keperluan partainya. Sepertinya dalam kepala mereka Indonesia adalah Partai Demokrat dan Partai Demokrat adalah Anas dan SbY. Tidak ada yang lain,"

Perilaku SBY dan Anas yang dari hari ke hari menampilkan lakon-lakon aneh, Adian jadi yakin kebenarannya rumor dari kasus Century bahwa dana Century dikorupsi untuk kemenangan Demokrat melalui manipulasi IT KPU. Menurut dia, bagi SBY dan Anas Indonesia adalah Partai Demokrat.

"Jika bermain tafsir dari pernyataan Anas soal Politik Para Sengkuni maka Partai Demokrat adalah Kurawa dengan Sengkuni sebagai penasihat dan Duryudana raja-nya. Semoga Demokrat tidak bertarung dengan Pandawa (orang-orang teraniaya) di Perang Mahabarata atau mungkin Goro Goro seperti dalam Ramalan Jayabaya," demiklian Adian. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya