Selain jeruk emas, ang pao, dan kue keranjang, ada hal lain yang khas dari kemeriahan perayaan Imlek. Apalagi kalau bukan ikan bandeng yang menjadi salah satu pelengkap ritual sembahyang etnis Tinghoa saat Tahun Baru Imlek.
Tak ayal, kawasan Jalan Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat jika mendadak berubah menjadi pasar ikan bandeng saat menjelang Tahun Baru Imlek. Sejak Rabu lalu, puluhan pedagang ikan bandeng telah memenuhi lokasi dekat sentra pasar kembang tersebut.
Konon tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman Betawi Tempoe Doeloe. Konsumen bandeng pun tidak hanya dari kalangan Tionghoa tetapi juga pribumi terutama Betawi. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Mangga Dua dan kawasan lainnya di Jakarta.
Kebanyakan dari mereka bukanlah asli penjual ikan kesehariannya. Ermon, misalnya, mengaku sehari-hari dirinya menjual buku di Pintu Ari Pluit. Namun tiap menjelang Imlek, Ermon bersama rekan-rekannya berjualan ikan di Jalan Rawa Belong. Sudah lima tahun usaha musiman ini dilakoninya.
"Selain memang sudah tradisi berdagang ikan bandeng disini, sekalian juga sih cari tambahan uang lebih. Lumayan kan saya bisa kantongin Rp 200 ribu per hari," ungkapnya yang ditemui di sela-sela berjualan ikan bandeng, di kawasan Rawa Belong.
Tak hanya dari wilayah Jakarta, rupanya para pedagang ikan musiman itu juga ada yang berasal dari luar kota. Lapak yang dipakai berjualan pun sederhana, hanya ada meja dan terpal seadanya.
"Disini semuanya dari satu kampung (di Cirebon). Mereka yang kesini bawa keluarga. Kalau tidur ya di lapak dagangan sampai Imlek selesai baru pulang lagi ke kampung," bebernya.
Emron menjelaskan, untuk bisa berdagang ikan bandeng di Rawa Belong, dirinya dan juga yang lain harus meminta ijin terlebih dahulu kepada RT setempat. Sedangkan ikan bandeng yang dijual bisa diperoleh dari Pasar Angke, Jakarta Utara.
"Tidak ada golok, jadi kita jualan tidak per kilo, hanya perkiraan. Jadi hanya ekoran saja. Setiap hari yang kita jual 50-60 ekor, tapi kalau mau satu hari Imlek bisa habis 100 ekor," sambungnya.
Harga yang ditawarkan pun variatif berkisar Rp 45 ribu hingga Rp 60 ribu per ekor tergantung beratnya.
"Kalau hari biasa ikan bandeng besar tidak ada," katanya sembari menambahkan bahwa orang Betawai saat hari raya Imlek biasanya membagi-bagikan ikan bandeng sanak keluarga, terutama mertua.
[wid]