Berita

hary tanoesoedibjo/ist

Politik

Hary Tanoe: Klaim Pertumbuhan 6 Persen Bukan Prestasi Besar

SENIN, 04 FEBRUARI 2013 | 16:07 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Bangsa Indonesia tidak mendapatkan kemajuan yang berarti setelah proses reformasi berlangsung selama 15 tahun. Padahal dengan modal dasar yang dimiliki seharusnya bangsa Indonesia sudah jauh meninggalkan negara-negara di regional.

"Kemajuan bangsa Indonesia bila dibandingkan dengan negara-negara regional jauh dari harapan. Lihatlah Malaysia, Singapura, Thailand 15 tahun lalu dan bandingkan dengan negara Indonesia, mereka mengalami kemajuan di atas bangsa Indonesia," kata pengusaha Hary Tanoesoedibjo saat memberikan pidato kebangsaan pada saat meresmikan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Asean di KBRI Singapura, yang dimotori PPI Singapura akhir pekan lalu.

Hary Tanoe mengatakan saat ini kemajuan dunia sudah bergeser ke negara-negara kawasan Asia. Amerika mengalami penurunan pertumbuhan, kawasan Eropa juga terbelit hutang yang membuat mereka sangat sulit bertumbuh, apalagi usia produktif di negara-negara Eropa terus berkurang. Sehingga dengan kondisi tersebut sudah sewajarnya bangsa Indonesia bisa menjadi negara besar dan maju.


Dalam kesempatan ini dia juga mengkritik pemerintahan SBY. Pertumbuhan 6 persen yang diklaim pemerintah bukanlah prestasi besar. Karena sebenarnya tanpa campur tangan pemerintahpun pertumbuhan 6 persen dapat tercapai. Pertumbuhan saat ini banyak ditopang oleh sektor swasta dan capaian pertumbuhan ini bisa tinggi lagi bila infrastruktur terbangun dengan baik.

"Selama 15 tahun sejak reformasi, pertumbuhan infrastruktur kita sangat minim, apalagi bila dibandingkan dengan negara-negara di kawasan regional," tegas dia.

Menurut Hary Tanoe, seperti tertulis dalam keterangan pers yang diteruskan orang dekatnya, diantara negara-negara Asia, ada 3 negara yang memiliki populasi terbesar yaitu China, India dan Indonesia. Seperti kita ketahui penggerak kemajuan sebuah negara adalah manusia dan sumber daya alamnya.

China sebagai sebuah negara besar, memiliki aturan yang sangat rigid dan bukan negara demokrasi sementara Indonesia adalah negara yang demokratis dan memiliki sumber daya alam yang sangat baik. Sehingga dapat dikatakan di kawasan Asia yang saat ini merupakan pusat pertumbuhan dunia, Indonesia adalah negara yang paling memenuhi syarat menjadi pusat pertumbuhan terbaik di negara Asia.

"Potensi ini ternyata tersiasiakan selama 15 tahun setelah reformasi, dan sekarang saatnya kaum muda mengambil peran lebih besar untuk melakukan perubahan," katanya. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya