Berita

suswono/ist

Politik

SUAP IMPOR SAPI

Suswono: 22 Januari Saya Sudah Surati Hatta Rajasa Agar Tidak Tambah Kuota Impor

JUMAT, 01 FEBRUARI 2013 | 14:00 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Menteri Pertanian, Suswono, menjelaskan bagaimana kebijakan kuota impor dilakukan, berapa jumlah dan bagaimana mengalokasikannya.

"Dalam kaitannya dengan target swasembada, tiap tahun ada rapat di Menko Perekenomian. Itu di akhir tahun dibicarakan," kata Menteri Suswono di kantor Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat siang (1/2).

Dijelaskannya, importasi daging sapi tahun ini ditetapkan 80 ribu ton yang terdiri dari sapi bakalan dan daging beku. Ini lebih kecil dari tahun 2012 kemarin, yang volume totalnya 85 ribu ton.


Tahun ini, dengan dukungan produksi dalam negeri yang juga meningkat, diharapkan importasi tidak besar.

"Pada 22 Januari lalu, saya sudah kirim surat ke Menko Perekenomian, berdasarkan laporan dari daerah dan kesiapan daerah memasok sapi ke DKI dan sekitarnya, sehingga angka 80 ribu ton sudah cukup dan tidak perlu ada tambahan impor," ucap Suswono.

Dia menulis surat ke Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, agar kementerian tidak lagi bicara penambahan kuota impor. Meskipun, memang ada kalangan mendesak tambahan impor karena harga melambung.

"Tapi saya lihat masih persoalan di distribusi. Menyebar sapi dari NTT, NTB, bukan persoalan mudah. Kedua, ada budaya di masyarakat menjual sapi itu kalau lagi butuh. Jadi sapi seperti tabungan, walau harganya bagus, tetap tidak mau jual," urainya.

Dia menjelaskan rencana bahwa bulan ini akan ada komitmen penyediaan sapi dari daerah-daerah peternakan sapi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan NTT.

"Sedang koordinasi dengan Kementerian Perhubungan bisa membantu dalam soal transportasi. Kereta api juga akan beroperasi dari Jawa Timur ke DKI, diharapkan seperti itu," jelasnya.

Dengan demikian, harga sapi hidup itu akan dinaikkan per kilogram bobot hidup, jadi ada satu kegairahan peternak yang berkaitan pembatasan importasi.

"Kami tidak anti impor, tapi ada kekurangannya. Bagaimana sistemnya? Itu dibahas di lintas kementerian," tegasnya.

"Jadi sekali lagi, tidak perlu ada wacana penambahan kuota impor. Kalau ada kasus perusahaan yang meminta tambahan impor, itu jadi aneh. Ini yang ada saja belum dilakukan. Jadi ini aneh," tambahnya.

Dia tegaskan, usul tambahan kuota impor itu tidak berasal dari Kementerian Pertanian. Dan 22 Janurari dia sudah tegaskan ke Menko Perekonomian tidak akan ada lagi impor sapi.

"Jadi kalau ada tambahan kuota impor itu bukan dari kami. Kita maksimalkan dulu produksi dalam negeri dulu, bagaimana bisa menyuplai," tegas dia lagi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya