Menteri Pertanian, Suswono, menjelaskan bagaimana kebijakan kuota impor dilakukan, berapa jumlah dan bagaimana mengalokasikannya.
"Dalam kaitannya dengan target swasembada, tiap tahun ada rapat di Menko Perekenomian. Itu di akhir tahun dibicarakan," kata Menteri Suswono di kantor Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat siang (1/2).
Dijelaskannya, importasi daging sapi tahun ini ditetapkan 80 ribu ton yang terdiri dari sapi bakalan dan daging beku. Ini lebih kecil dari tahun 2012 kemarin, yang volume totalnya 85 ribu ton.
Tahun ini, dengan dukungan produksi dalam negeri yang juga meningkat, diharapkan importasi tidak besar.
"Pada 22 Januari lalu, saya sudah kirim surat ke Menko Perekenomian, berdasarkan laporan dari daerah dan kesiapan daerah memasok sapi ke DKI dan sekitarnya, sehingga angka 80 ribu ton sudah cukup dan tidak perlu ada tambahan impor," ucap Suswono.
Dia menulis surat ke Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, agar kementerian tidak lagi bicara penambahan kuota impor. Meskipun, memang ada kalangan mendesak tambahan impor karena harga melambung.
"Tapi saya lihat masih persoalan di distribusi. Menyebar sapi dari NTT, NTB, bukan persoalan mudah. Kedua, ada budaya di masyarakat menjual sapi itu kalau lagi butuh. Jadi sapi seperti tabungan, walau harganya bagus, tetap tidak mau jual," urainya.
Dia menjelaskan rencana bahwa bulan ini akan ada komitmen penyediaan sapi dari daerah-daerah peternakan sapi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan NTT.
"Sedang koordinasi dengan Kementerian Perhubungan bisa membantu dalam soal transportasi. Kereta api juga akan beroperasi dari Jawa Timur ke DKI, diharapkan seperti itu," jelasnya.
Dengan demikian, harga sapi hidup itu akan dinaikkan per kilogram bobot hidup, jadi ada satu kegairahan peternak yang berkaitan pembatasan importasi.
"Kami tidak anti impor, tapi ada kekurangannya. Bagaimana sistemnya? Itu dibahas di lintas kementerian," tegasnya.
"Jadi sekali lagi, tidak perlu ada wacana penambahan kuota impor. Kalau ada kasus perusahaan yang meminta tambahan impor, itu jadi aneh. Ini yang ada saja belum dilakukan. Jadi ini aneh," tambahnya.
Dia tegaskan, usul tambahan kuota impor itu tidak berasal dari Kementerian Pertanian. Dan 22 Janurari dia sudah tegaskan ke Menko Perekonomian tidak akan ada lagi impor sapi.
"Jadi kalau ada tambahan kuota impor itu bukan dari kami. Kita maksimalkan dulu produksi dalam negeri dulu, bagaimana bisa menyuplai," tegas dia lagi.
[ald]