Berita

puan maharani

Politik

Era Mega Sudah Lewat, Puan Belum Waktunya, Konvensi Jalan Satu-satunya

RABU, 30 JANUARI 2013 | 14:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Konvensi di PDI Perjuangan hanya akan berjalan adil dengan satu catatan, Megawati Soekarnoputri jangan ikut-ikutan! Hal itu melihat kenyataan yang tak bisa dibantah bahwa Mega adalah PDIP, dan PDIP adalah Mega sendiri.

"Tidak bisa disangkal, Mega bukan cuma terpopuler di PDIP tapi bila diadu dengan tokoh partai lain di berbagai survei nasional, elektabilitasnya Mega masih baik," kata Sekjen Asosiasi Lembaga Survei Se- Indonesia, Umar S. Bakry, kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (30/1).  

Di survei nasional, Mega bersaing ketat dengan Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla. Namun, itu bukan jaminan Mega berjaya di Pilpres. Segmen pemilihnya fanatik tapi terbatas, eranya telah berakhir dan nyaris tidak bisa dijual ke pemilih pemula.


Bagaimana dengan putrinya, Puan Maharani? Menurut Direktur Lembaga Survei Nasional itu, Puan tidak layak dijual ke segmen pemilih manapun. Mulai dari jam terbang yang minim, visi yang belum jelas, dan komitmennya belum terbaca.

"Di internal partai sendiri Puan bukan pilihan. Setahu saya, Puan bukan orang yang sengaja dipersiapkan partai dan menggantikan Mega. Kecuali dipersiapkan Taufiq Kiemas," jelasnya.

Menurutnya, adalah paling fair menghadapi perseteruan di internal PDIP antara kemauan Megawati dengan Taufiq Kiemas, dengan cara konvensi.

"Carilah di luar dua orang ini dengan konvensi secara fair, terbuka, transparan. Nanti kan banyak yang ikut," sarannya.

Umar menegaskan, orang-orang PDIP sangat patuh dan tidak ada instruksi lain kecuali dari Mega. Kalau Mega berbesar hati, dia harusnya memberikan instruksi dukungan pada yang terpilih dari konvensi nanti agar dukungan itu solid.

"Semua terpulang pada kelapangan dada, kebijaksanaan dan kebesaran hati Mega. Era Mega sudah lewat, tapi era Puan belum waktunya," tegasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya