Berita

Kadin Indonesia Tegakkan Reformasi dan Depolitisasi

SELASA, 29 JANUARI 2013 | 12:28 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kabinet Kerja Keras Kadin Indonesia (K4I) diminta menunjukkan kekompakan kepada publik. Tantangan Kadin dalam perjalanan ke depan sungguh banyak. Kabinet harus menunjukkan kepada publik bahwa Kadin adalah aset berharga bangsa Indonesia.

Demikian disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto. Kemarin malam (Senin, 28/1), Suryo menggelar makan malam bersama para anggota Kadin dengan Menteri Perindustrian, MS Hidayat, dan mantan Menteri Tenaga Kerja, Fahmi Idris, di Jakarta.

Di bawah kepemimpinan Suryo, Kadin Indonesia telah mengagendakan peningkatan sosialisasi program reformasi, depolitisasi dan profesionalisme secara lebih optimal kepada seluruh pemangku kepentingan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi upaya-upaya yang dinilai oleh Dewan Pengurus Kadin Indonesia tidak sesuai dengan visi dan misi Kadin Indonesia.


Belakangan ini, Kadin Indonesia dilanda masalah internal yang melibatkan Kadin Daerah (Kadinda) dan asosiasi-asosiasi di bawah Kadin. Diduga, riak-riak itu karena program reformasi dan depolitisasi tak mudah diterima dan kuatnya kepentingan-kepentingan lain, khususnya politik, yang tidak sejalan dengan misi reformasi Kadin.

"Kami menganggap reformasi, depolitisasi dan profesionalisasi Kadin Indonesia sangat penting, karena Kadin Indonesia sebagai mitra pemerintah, menghadapi tantangan dunia usaha yang sangat besar saat ini yaitu mendorong perekonomian daerah secara optimal dan itu tidak dapat dilakukan tanpa tiga langkah tersebut," ujarnya Suryo dalam rilisnya, Selasa (29/1).

Untuk mendukung tiga program besar itu, beberapa waktu lalu, Kadin Indonesia telah melakukan perubahan struktur kepengurusan dari semula berjumlah 21 jabatan menjadi 36 jabatan. Perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan mengoptimalkan kinerja organisasi.

Dengan merangkul lebih banyak lagi pengusaha nasional serta penyeimbangan beban kerja organisasi, Kadin Indonesia meyakini perubahan struktur tersebut dapat mendorong program-program yang belum berjalan optimal sebelumnya.

Mantan Menteri Tenaga Kerja, Fahmi Idris, yang pernah memimpin Formatur Kadin, menyarankan organisasi itu memperbanyak perundingan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya