Dinamika politik yang sangat tinggi di dalam Partai Nasdem adalah modal besar menjadi partai masa depan.
Jurubicara Forum Komunikasi Restorasi (FKR) '98, Ricky Tamba, dalam siaran persnya menyatakan, keluarnya sebagian kecil anggota Partai Nasdem justru semakin menunjukkan pertentangan substantif kekuatan bervisi maju dengan kekuatan pragmatis yang tidak programatik, tak siap bangun organisasi sesuai AD/ ART dan konsepsi kesepakatan bersama.
"Sosok Surya Paloh dan Partai Nasdem, dua hal tak dapat dipisahkan yang sejak awal nyatakan komitmen restorasi kembali kepada amanat pendiri bangsa, yaitu Pancasila dan UUD 1945," jelas Tamba beberapa waktu lalu.
Hal itu yang menurutnya telah mendasari sikap mayoritas anggota ormas Nasional Demokrat sukarela mendarmakan tenaga dan mewakafkan pemikiran membangun Partai Nasdem secara demokratis dan disiplin sejak 2011.
Menurutnya, bahkan banyak anggota ormas Nasional Demokrat dari berbagai partai politik turut membantu, karena Partai Nasdem bervisi sama dengan ormas.
"Ini keharusan sejarah berjuang bersama rakyat tertindas yang selalu dibohongi dan dikecewakan mayoritas elite politik, mafia hukum, dan reformis gadungan," katanya.
Dia menegaskan, dalam hal pembentukan Partai Nasdem, tidak ada aturan maupun kesepakatan dilanggar oleh mantan Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem yang kini jadi Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh. Jauh hari, kongres demokratis pada 25-26 Januari lalu telah jadi kesepakatan pengurus dan kader se-Indonesia, bila Partai Nasdem jadi peserta Pemilu 2014.
Dia mewakili para aktivis 98 di Partai Nasdem yang membentuk Forum Komunikasi Restorasi (FKR) '98 menyatakan, mendukung penuh determinasi Ketua Umum Surya Paloh memimpin jalannya Partai Nasdem dalam haluan Restorasi Indonesia sejati. Juga menyerukan segenap elemen bangsa bahu-membahu berjuang dalam semangat perubahan untuk kejayaan NKRI.
"Selamat untuk teman-teman di Perindo bersama Hary Tanoesudibjo. Teruskan perjuangan lawan penindasan. Sejarah akan buktikan konsistensi. Insya Allah, yang tak murni pasti terbakar mati," pungkasnya.
[ald]