Berita

Adhie M Massardi/ist

Adhie M Massardi

Kaum Pergerakan, Jangan Terbuai Rayuan Partai

SABTU, 26 JANUARI 2013 | 19:45 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kaum pergerakan diminta jangan terbuai rayuan partai, dan tetap konsisten membangun kekuatan gerakan sipil (civil society) guna meluruskan jalannya demokrasi di negeri ini yang sudah jauh menyimpang, menjadi “demokrasi kriminal” karena dikendalikan partai-partai korup.
 
Hal ini disampaikan Adhie M Massardi, inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu, merespon adanya sejumlah aktivis 98 yang diberitakan masuk Partai Nasdem.
 

"Menjadi anggota parpol memang penting. Karena parpol merupakan pintu masuk menuju kekuasaan dalam demokrasi. Tapi fakta hari ini menjelaskan, 10 parpol yang dinyatakan KPU jadi peserta pemilu 2014 adalah partai korup dan partai yang permisif terhadap korupsi," ujar Adhie yang juga koordinator Gerakan Indonesia Bersih ini.
 
Menurut Adhie, kaum pergerakan sebaiknya menahan diri dulu. Tunggu sampai proses pendaftaran parpol peserta pemilu 2014 oleh KPU tuntas. Karena masih ada proses hukum yang sedang berjalan, sehingga ada kemungkinkan muncul parpol yang tidak korup ikut pemilu 2014.
 
"Apalagi gugatan ahli hukum Prof Dr Yusril Ihza Mahendra terhadap KPU juga ada kemungkinan dikabulkan pengadilan," ungkap Adhie.
 
Adhie sendiri mengaku, bersama kaum pergerakan dari 21 provinsi yang melakukan Konsolidasi Demokrasi Indonesia di Cisarua, Bogor pekan lalu, telah sepakat membentuk Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) yang programnya antara lain kampanye dan aksi melawan rezim korup yang ditopang partai-partai korup.
 
"Partai-partai korup yang berkuasa sekarang itulah yang menjual kedaulatan bangsa ini kepada asing dan para pemilik modal. Makanya, harus dilawan," pungkasnya.[ian]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya