a. bakir ihsan/ist
a. bakir ihsan/ist
"Kalau yang maju Mega untungnya adalah dia masih punya elektabilitas, paling sah untuk trah Soekarno, punya pengalaman jadi presiden dan wakil presiden, dan publik lebih melihat PDIP pada sosok Mega," kata dosen politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, A. Bakir Ihsan, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis malam (24/1).
Tetapi, perlu juga menimbang rugi kalau Megawati yang maju. Ruginya, kata Bakir, Megawati sudah dua kali kalah dalam Pilpres yang dilakukan secara langsung dan elektabilitasnya di pemilu mendatang belum benar-benar meyakinkan. Selain itu pencapresan Megawati bisa terlemahkan karena ada suara-suara di internal PDIP, misalnya disampaikan Taufiq Kiemas, yang berharap agar yang maju nama lain.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47