Berita

umar s. bakry/ist

Politik

Hary Tanoe, Politik Instan dan Tiga Partai Menuju Cawapres

KAMIS, 24 JANUARI 2013 | 15:10 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kalkulasi politik Hary Tanoesudibjo (HT) harus tepat, bila rumor politik yang mengatakan dirinya ingin merebut kursi calon wakil presiden bukan omong kosong. Bila Bos MNC Group itu memilih parpol sebagai kendaraan politik, ada tiga parpol yang dinilai cocok jadi tempatnya berlabuh.

"Ada tiga parpol yang akan dia masuki. Gerindra, Hanura dan Golkar. Ke mana Hary Tanoe akan merapat dari tiga parpol itu, ya harus dikalkulasi Hary Tanoe sendiri," jelas analis politik, Umar S. Bakry, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (24/1).

Direktur Lembaga Survei Nasional itu menggambarkan HT bagai perempuan seksi rebutan para lelaki. Pengusaha sekaliber HT tidak memerlukan track record bersih atau jam terbang politik yang besar untuk diterima parpol.  


"Politik Indonesia itu kan politik instan untuk capai target tinggi. Tidak harus pengalaman panjang, track record bersih. Lihat saja Anas Urbaningrum datang tiba-tiba di Demokrat dia meroket jadi Ketua Umum. Sementara, orang-orang lama paling jadi Wasekjen," ucapnya

HT harus punya pertimbangan matang untuk mencapai target politik, yang disebut-sebut adalah kursi nomor dua republik.

"Apalagi Hary Tanoe. Dia punya kekuatan sangat vital yang membuat parpol tidak ragu gelar karpet merah. Uang dan media ini kekuatan dia," lanjutnya.

Mengapa Golkar, Gerindra dan Hanura? Umar katakan, ketiganya adalah partai nasionalis. Sementara, partai nasionalis besar lain, PDI Perjuangan sudah tegas mengatakan tidak akan berusaha menggaet HT.

Sedangkan, partai lain seperti PKB, PPP, PKS dan PAN tidak terlalu cocok dengan latar belakang pribadi HT yang berasal dari etnis minoritas dan non-muslim.

Kalau HT ingin menjadi Cawapres, maka Hanura dan Gerindra tepat karena mereka punya calon presiden dari kalangan militer. Ini merujuk pada teori perpaduan sipil-milter yang masih laku sampai saat ini.

Kedua, dari segi etnis, HT berasal dari etnis minoritas. Dengan demikian, calon presidennya lebih baik dari kalangan etnis mayoritas atau Jawa. Dan ketiga, pada 2014 nanti HT masih berusia 50 tahun. Dia cocok untuk berpasangan dengan calon presiden dari kaum tua. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya