Berita

ilustrasi

Gempa 6 SR di Aceh: 1 Tewas, 15 Luka, dan 71 Rumah Rusak

SELASA, 22 JANUARI 2013 | 19:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Adanya dua sumber informasi gempa yang diterima Posko BNPB pada Selasa (22/1) menyebabkan kesalahan dalam mengkonfirmasi dampak gempa ke BPBD Aceh.

BMKG menginformasikan gempa bumi 6 SR, pada pukul 05:22:42 WIB, di 5.49 LU,95.21 BT, 15 km Barat Daya Banda Aceh dengan kedalaman 84 km. Artinya, pusat gempa berada di laut dengan intensitas III MMI.

Pada saat yang hampir bersamaan USGS (Badan Geologi Amerika Serikat) menginformasikan gempa bumi berlokasi 4.961 LU, 96.083 BT di darat, 35 km Barat Daya dengan kekuatan 5.9 SR, kedalaman 16 km. Intensitas guncangan gempa hingga VII MMI.


Informasi itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,  Sutopo Purwo Nugroho.

Karena jarak pusat gempa dalam kedua informasi tersebut berjauhan, hal itu menimbulkan kesimpangsiuran. Setelah dilakukan analisis dan pengecekan dengan BPBD, BMKG dan Badan Geologi, pusat gempa berada di Pidie. Pusat gempa di sesar besar Sumatera.

Data sementara dampak dari gempa adalah 1 orang meninggal, 15 orang luka-luka, 71 unit rumah dan 5 unit fasilitas kesehatan rusak.
 
Korban meninggal bernama Tuti (14) warga Desa Mane, Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie. 15 orang luka-luka terdiri dari 5 orang luka berat yaitu Nasrin (30), Natul Ilmi (13), Anisa R (10), Muhtar (35), dan M Nazir (4,5).

Sedangkan 10 orang luka ringan Saipulloh Ahmad (50), Rahil (3), Suno (27), P Napis (12),  Arfah (38),  Sammah (70), Aisyah (44), Makiah  (8), Delima (27) dan Ita Darmi (35 th).

Korban luka-luka telah dibawa ke rumah sakit untuk pertolongan medis.
 
Gempa juga menyebabkan 35 unit rusak berat, 36 unit rusak ringan, 5 masjid rusak ringan, dan bangunan Pos Gunung Peut Sague lantai 2 hancur. Daerah yang paling parah adalah Kecamatan Mane, Geumpang dan Tangse.
 
Kepala BNPB telah melaporkan bencana tersebut kepada Presiden. Sementara BPBD Kabupaten Pidie masih melakukan pendataan dan bantuan kepada korban gempa.  [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya