Berita

hary tanoe/ist

Krisis Pemimpin di Indonesia Untungkan Hary Tanoe

SELASA, 22 JANUARI 2013 | 10:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tidak akan sulit bagi konglomerat nasional, Harry Tanoesudibjo, mencari parpol yang bersedia menampungnya, itupun kalau akhirnya dia memilih untuk bergabung dengan parpol lain demi tujuan berpolitiknya.

Demikian pendapat pengamat politik Arbi Sanit ketika ditanya opininya tentang apakah Harry Tanoe lebih baik tetap membangun kerajaan bisnisnya atau ikut berpolitik lagi setelah berhenti dari jabatan penting dan keanggotaan di Partai Nasdem.

Kepada Rakyat Merdeka Online, Arbi menggambarkan, Indonesia saat ini tengah mengalami krisis tokoh ideal atau krisis kepemimpinan pada level nasional.


Di sisi lain, sosok Hary Tanoe yang baru berusia 48 tahun itu belum memiliki pembuktian diri sebagai pemimpin politik yang mumpuni.

"Ketokohannya (Hary) baru di bisnis, belum tokoh politik. Dia sedang mencoba jadi pemimpin tokoh politik. Tapi dia belum jadi, belum ada bukti dia jadi pemimpin politik. Siapa anak buahnya, siapa yang pilih dia?" tutur Arbi Sanit.

Satu kondisi yang cukup menguntungkan Hary Tanoe jika dia ingin kembali ke politik adalah situasi di mana semua parpol alami krisis pemimpin. Tokoh-tokoh yang dimiliki parpol sudah tidak laku lagi bagi rakyat. Mereka yang tua-tua bisa menjadi pemimpin di tingkat internal partai, bukan level nasional.

"Bisa saja dia (Hary) ditarik. Bisa untuk pencalonan 2014 sekaligus atau fasilitas dan pendanaan," katanya lagi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya