Berita

surya paloh/ist

Politik

Pertanyaannya, Apa yang Menjual dari Surya Paloh?

SENIN, 21 JANUARI 2013 | 17:05 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Bagaimana nasib kepemimpinan Surya Paloh di Partai Nasdem setelah ditinggal taipan Hary Tanoesudibjo? Terbukti, kepemimpinan Surya Paloh di Nasdem sudah tidak stabil dari awal.

"Kepemimpinan itu sudah goyah dari awal. Dari diproklamasikannya Ormas Nasdem menjadi partai dan membuat sejumlah elitenya keluar," kata pengamat politik senior, Arbi Sanit, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Senin, 21/1).

Fakta bahwa tokoh seperti Sultan Hamengkubuwono sampai Hary Tanoesudibjo memilih keluar dari Nasdem saat terjadi perbedaan pendapat dengan Surya Paloh menandakan kepemimpinan bos Media Group itu keropos di internal Nasdem.


Selain itu, Arbi sangat meragukan Surya Paloh sebagai tokoh yang layak dicapreskan. Belum ada sama sekali bukti bahwa Surya Paloh becus memimpin.

"Apa yang menjual dari Paloh? Dia mau jual apa?" tambah Arbi.

Biarpun Surya Paloh yang notabene mantan petinggi Golkar itu berlindung di balik kendaraan politik baru, namun kiprahnya dalam politik dan bisnis begitu dikenal.

"Permainannya sejak zaman Soeharto sampai sekarang sudah diketahui orang," jelasnya.

Tak bisa dielakkan, nama Surya Paloh akan bersanding dengan para pemain lama dalam dunia politik nasional karena saat ini sedang terjadi krisis ketokohan dan kepemimpinan di level nasional.

"Megawati saja yang bangkotan diragukan, Aburizal Bakrie yang sudah malang melintang kelihatan payah dalam berbagai survei. Lalu, bagaimana Surya Paloh lebih hebat dari mereka? Bagaimana dia bisa lebih hebat dari Prabowo Subianto atau Wiranto?" sebut Arbi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya