Berita

Tidak Usah Banyak Omong Lagi, Masa Depan Nasdem Suram!

SENIN, 21 JANUARI 2013 | 16:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Idealnya, Partai Nasdem sedang sibuk membangun kekuatan. Justru, di tengah kondisi dia membutuhkan kekuatan solid untuk memenuhi ambang batas masuk parlemen, Nasdem terpecah-pecah dan membuat Ketua Dewan Pakar, Hary Tanoe, memilih keluar bersama gerbongnya.

"Yang diperlukan parpol baru adalah kekuatan organisasi, kekuatan massa, maupun kepemimpinan. Nah perpecahan bisa membuyarkan kekuatan yang sangat dibutuhkan saat ini oleh Nasdem," ujar pengamat politik senior, Arbi Sanit, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (21/1).

Dengan peristiwa hengkangnya Hary Cs, partai yang mengumbar slogan "Gerakan Perubahan" itu kian diragukan rakyat. Nasdem tidak pantas lagi banyak bicara dan umbar janji. Pudarlah semua mimpi masuk DPR, menjadi "pewarna" baru di DPR, apalagi bicara soal pencapresan.


"Tidak ada jaminan Nasdem bisa lolos. Bagaimana mau solid kalau dari awal sudah ada dua kubu, kalau sekarang dia pecah, berapa kekuatannya? Apa yang mau diandalkan. Dengan dua kubu saja belum tentu dapat 3,5 persen untuk masuk DPR, apalagi tinggal satu kubu," urainya.

Arbi Sanit tegaskan, masa depan Partai Nasdem semakin suram. Belum Pemilu dimulai, mereka terpecah dan kesuraman parpol itu semakin tampak.

"Prospeknya semakin payah," singkat dia.

Apakah sebagai parpol baru dalam Pemilu 2014 di antara semua parpol lama tidak menjadi kekuatan bagi Nasdem? Arbi yakin tidak demikian. Menurutnya, sebagai partai, Nasdem memang baru. Tapi, isinya tetap politisi-politisi lama.

Salah bila rakyat hanya menilai parpol dari "bungkusnya". Karena itu dia tak sepakat menyebut Nasdem sebagai parpol baru yang pantas diharapkan untuk perubahan.

"Memang ada politisi bersih? Tidak ada," tegasnya lagi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya