Berita

Politik

Indonesia Pernah Punya Strongman yang Belum Terlupakan

RABU, 16 JANUARI 2013 | 16:44 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Pendapat Presiden SBY soal pemimpin "strongman" yang potensial membahayakan kehidupan demokrasi di Indonesia, terus mendapat perhatian berbagai kalangan.

Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Akhmad Gojali Harahap, ikut menanggapi. Menurut dia, yang dibutuhkan rakyat Indonesia adalah strongman dalam makna penegakan sistem. Karena, pemimpin yang lemah tidak mungkin memperkuat sistem.

"Strongman akan mampu melahirkan sistem yang kuat dan berpihak kepada kepentingan rakyat. Pemimpin yang lemah akan menjadi 'bulan-bulanan' dan kebijakannya selalu didominasi asing lewat sistem, seperti yang terjadi sekarang ini," ujarnya dalam pesan singkat, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Rabu, 16/1).

Sistem politik saat ini, kata Direktur Eksekutif Nasionalisme Center itu, terlalu banyak berpihak pada asing. Maka, untuk melawan hal tersebut harus melalui pemimpin kuat.

Selain itu, dia juga berpendapat, Indonesia membutuhkan pemimpin nasional yang keberpihakannya pada rakyat tidak diragukan dan tidak memprioritaskan pencitraan.

"Hari ini, yang terlihat adalah menomorsatukan pencitraan. Meskipun di sisi lain mengorbankan jutaan rakyat, dan mengorbankan anak buahnya sendiri," ucapnya.

Dalam pandangan Ketua PP GP Ansor itu, baru mantan Presiden Soekarno dan Abdurrahman "Gus Dur" Wahid yang berani mengorbankan segalanya demi kepentingan rakyat, walaupun pada akhirnya mereka ditumbangkan di tengah jalan.

"Menurut saya, mereka masuk dalam kategori strongman yang sampai sekarang tidak bisa dilupakan rakyat," tutupnya. [ald]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

Presiden Prabowo Puji Mentan Amran atas Pengendalian Pertanian yang Sangat Baik

Senin, 03 Februari 2025 | 21:39

Alasan Komisi IX DPR dan Kepala Badan Gizi Nasional Rapat Tertutup

Senin, 03 Februari 2025 | 21:25

Fakta di Balik Aksi Bandar Narkoba yang Ngaku Setor Rp 160 Juta ke Polisi

Senin, 03 Februari 2025 | 21:17

Lima Polisi Bakal Jalani Sidang Etik Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Senin, 03 Februari 2025 | 21:00

Bahlil Jegal Warung Kecil, Rakyat Menderita, Prabowo Dikhianati?

Senin, 03 Februari 2025 | 20:53

Demokrat Soroti Munculnya LPG 3 Kg Warna Pink: Jangan Sampai Kuning Kalah

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Inspeksi Coretax, Airlangga Tak Mau Penerimaan Negara Terganggu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Ketua Umum PB IMSU Apresiasi Agus Andrianto Copot Petugas Korup

Senin, 03 Februari 2025 | 20:43

Brimob Polda Jateng Panen 9 Ton Jagung Dukung Ketahanan Pangan

Senin, 03 Februari 2025 | 20:42

Launching MBG di Jatim, Zulhas Serahkan Gapok untuk Siswa Yatim Piatu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:39

Selengkapnya