Berita

Martin Manurung Dikasih Mosi Tak Percaya, Sepuluh DPW Desak KLB

SELASA, 15 JANUARI 2013 | 15:45 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sepuluh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Pemuda Nasional Demokrat (GPND) mendesak digelar kongres luar biasa (KLB).

Mereka meluncurkan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum GPND, Martin Manurung, yang dinilai telah melanggar peraturan dasar dan peraturan rumah tanggan (PD/PRT) GPND.

Bertempat di Kantor DPW GPND DKI Jakarta, Sekretaris Jenderal GPND, Syaiful Haq, mengatakan, pelanggaran PD/PRT yang dilakukan Martin adalah tidak memberikan hak untuk membela diri dan klarifikasi pada pemecatan dirinya sebagai Sekjen GPND dan pembekuan DPW DKI Jakarta.


Syaiful dipecat dengan alasan insubordinasi atau tidak menaati perintah. Menurutnya, pemecatan dirinya karena difitnah sebagai pengurus yang anti Surya Paloh.

”Kami tidak diundang dalam klarifikasi, campur adukkan ormas dan partai, difitnah anti Surya Paloh, kami tidak diberikan hak itu sebagaimana diatur dalam pasal 13 peraturan dasar GPND," kata Syaiful, dalam penjelasan pers tertulis yang diterima redaksi, Selasa (15/1).

Pelanggaran kedua oleh Martin, menurut Syaiful, adalah pernyataan politiknya sebagai Ketua Umum GPND. Syaiful tegaskan, harus ada pemisahan tegas bahwa GPND adalah sayap Organisasi Massa (Ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) dan bukan sayap Partai Nasdem.

Dijelaskan, sepuluh DPW pendukung kongres luar biasa adalah DPW GPND DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Selawesi Tengah, Sumatera Selatan, Papua, Sumater Utara, dan Sulawesi Tenggara.

”Kami akan menambah 15 DPW lagi untuk gelar kongres luar biasa, dan untuk langkah hukum akan ke PTUN, ” pungkasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya