Berita

presiden sby

Politik

SBY Yakin "Skenario Kelima" Sedang Terjadi di Indonesia

SELASA, 15 JANUARI 2013 | 11:43 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan bahwa tidak ada model tunggal dari demokrasi. Demokrasi memiliki nilai universal namun memiliki juga sifat lokal. Ada nilai agama, budaya dan kekhasan yang lain.

"Demokrasi mapan adalah juga demokrasi yang stabil. Kalau demokrasi kita anarkis, itu bukanlah yang kita tuju. Esensi utama dari demokrasi, kita sadari kembali adalah partisipasi rakyat dalam kehidupan bangsa. Demokrasi yang kuat dan mapan . Demokrasi yang tidak suka kekerasan," urai SBY  dalam acara bertema "Indonesia Democracy Outlook" yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta (Selasa, 15/1).

SBY kemudian menceritakan pengalamannya dalam perpolitikan yang berkaitan dengan pembangunan demokrasi Indonesia. Dia mengungkapkan, ketika masih menjabat Kasospol ABRI dan Ketua Fraksi ABRI di DPR, dia bersama para politisi lain ikut melahirkan reformasi. Dunia tahu bahwa sebelumnya peran militer sangat kuat di Indonesia.


Pada sekitar 1998, SBY melanjutkan, dia pernah diajak bertemu oleh sekelompok organisasi asing. SBY mengakui, kala era transisi itu dia dianggap sebagai orang yang relevan diajak bicara oleh pihak asing yang memperhatikan arah politik Indonesia.

"Mereka katakan ada lima skenario untuk Indonesia, itu di tahun 1998," jelasnya.

Skenario pertama, Indonesia akan bubar seperti negara balkan, lenyap dari peta politik, pecah jadi negara-negara kecil.

Skenario kedua, Indonesia akan jadi failed state dan sulit untuk bangkit kembali. Ketiga, Indonesia dikontrol kelompok Islam yang keras. Skenario selanjutnya Indonesia menjadi negara semi otoritatarian.

Dan skenario terakhir, katanya, untuk menjadi negara demokrasi harus ada jalan panjang yang dilalui Indonesia. Itu pun kalau Indonesia selamat.

"Jawaban saya singkat. Saya tetap optimis, pada saatnya Indonesia akan jadi negara demokrasi dan saya yakin skenario kelima itu yang akan terjadi," tegasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya