Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo atau lebih dikenal masyarakat dengan nama Roy Suryo, telah ditunjuk Presiden SBY untuk mengisi posisi Menteri Pemuda dan Olaharga yang kosong.
"Saya dipanggil presiden untuk isi posisi yang kemarin sejak 8 Desember ditinggalkan Mas Andi Mallarangeng," ujarnya usai menghadap Presiden Yudhoyono beberapa saat lalu di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (11/1).
Banyak orang begitu takjub karena Presiden SBY meletakkan kepercayaan kepada Roy yang lebih dikenal sebagai pakar teknologi informasi, fotografi dan multimedia.
Roy pun menyadari sepenuhnya keterkejutan masyarakat sejak namanya beredar dari kemarin. Perlu diketahui, beberapa waktu lalu nama para calon sudah beredar dari sekitar sembilan nama sampai menciut ke dua atau tiga nama. Semua kandidat yang dijagokan adalah orang-orang yang sudah pengalaman malang melintang di dunia kepemudaan dan organisasi olahraga.
Dan faktanya, meski begitu dinamis nama-nama para kandidat, nama anggota Komisi I DPR itu tidak pernah tersebut.
Menanggapi itu, masih dalam kesempatan wawancara di kompleks Kantor Presiden, Roy mengatakan, Menteri Pemuda dan Olahraga bukan jabatan mudah. Dia pun tahu masyarakat begitu rendah kepercayaannya kepada dirinya untuk mengemban tugas itu. Meski begitu, Roy tetap berterimakasih.
Dalam dunia kepakaran teknologi informasi dan multimedia, pendapat Roy Suryo pun kerap menimbulkan kontroversi. Meski demikian, kepercayaan SBY dan Partai Demokrat kepadanya tak kendur. Dia pernah dipercaya untuk menjabat Ketua DPP Partai Demokrat bidang Komunikasi, dan penanggung jawab redaksi di situs resmi Partai Demokrat, sampai pernah masuk bursa calon kuat Menteri Komunikasi dan Informatika.
Roy Suryo adalah jebolan Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (1991-2001). Kebetulan atau tidak, dia memili hobi yang sama dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono yaitu fotografi. Tercatat, Roy Suryo sering meraih penghargaan lomba fotografi tingkat nasional dari berbagai pihak.
Dari sudut pandang politik, pilihan SBY ke Roy Suryo dinilai sangat tepat. Dia dikenal sebagai sosok politisi netral yang tidak mewakili faksi politik apapun di internal partai pimpinan Anas Urbaningrum itu. Sebagai latar belakang, Demokrat belakangan ini terus digoyang isu perpecahan antara Ketua Dewan Pembina (Kawanbin) Demokrat SBY, dengan Ketum DPP Anas Urbaningrum.
Benarkah pertimbangan politik internal partai penguasa itu yang menjadi warna utama pilihan SBY untuk mengisi kekosongan jatah kursi Demokrat? Kalau begitu adanya, sangat disayangkan.
Di saat rakyat begitu mengharapkan kabinet dapat menjalankan tugas dan memenuhi harapan rakyat di sisa periodenya, SBY justru memilih Roy Suryo yang belum dikenal kiprahnya dalam dunia kepemudaan dan olahraga untuk jabatan Menpora.
Mampukah dia yang nilainya tak lebih dari opsi politik mumpuni dalam membenahi berbagai kisruh di lingkaran kementerian yang ditinggalkan Andi Mallarangeng? Belum lagi chaos di kepengurusan PSSI yang mengalami dualisme dan merosotnya prestasi olahraga nasional. Sungguh, kita dilanda harap-harap cemas...
[ald]