Berita

tb hasanuddin/ist

Politik

Sebaiknya, Presiden SBY "Blusukan" ke Poso

SENIN, 07 JANUARI 2013 | 19:12 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Selain momentumnya yang harus tepat, agenda turun ke bawah atau belakangan populer disebut dengan blusukan menjumpai rakyat harusnya dilakukan Presiden SBY ke daerah-daerah yang membutuhkan pembuktian bahwa daerah itu aman dari gangguan keamanan.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin, pertama-tama mengatakan, agenda semacam itu harusnya dilakukan di awal masa pemerintahan. Agar, Presiden tahu apa masalah yang ada di depannya selama menjabat kepala pemerintahan.

"Bukan saat mau habis masa periodenya," kata dia kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 7/1).


Jika di sisa periodenya ini Presiden rajin melakukan kunjungan ke tengah masyarakat untuk mencari data rill, itu mengindikasikan ketidakpercayaan Presiden pada data-data yang diberikan para menteri.

Selain itu, dia meminta SBY tidak cuma menyulitkan pihak pengamanan yang harus pontang panting karena kedatangan mendadak kepala negara.

Mantan Sekretaris Militer Presiden itu malah sekalian menyarankan Presiden berkunjung ke wilayah konflik seperti Aceh dan Poso. Wilayah Poso akhir-akhir ini diwarnai teror dari kelompok yang diduga teroris.
 
"Itu untuk menunjukkan di sana aman," ucap dia
 
Pada sebuah wawancara tadi pagi, TB Hasanuddin juga menerangkan bahwa blusukan serupa pernah dilakukan oleh Presiden Soeharto di masa-masa awal pemerintahan, atau sekitar tahun 1980-an. Persisnya, Presiden Soeharto menyamar dan masuk ke kampung-kampung. Dan penyamaran Soeharto itu tidak memakai baju kebesaran, tidak dikawal, juga tidak membawa menteri.

Untuk menjaga keamanan presiden maka segala sesuatunya dirahasiakan seperti tujuan keberangkatan, jam keberangkatan, bahkan statusnya sebagai kepala negara pun dirahasiakan.

Karena itu, TB Hasanuddin menilai blusukan SBY yang dilakukan ke Teluk Naga beberapa waktu lalu adalah by design. Hal ini terlihat jelas dari pengamanan yang ketat dan juga para menteri yang dibawa.

"Jadi ini bukan benar-benar blusukan. Ini by design," tegasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya