Berita

Politik

Demokrasi Liberal di Tengah Rakyat Lapar, Hasilnya Kriminal...

SABTU, 05 JANUARI 2013 | 12:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Makhluk politik di Indonesia berubah menjadi political animal yang saling memangsa satu sama lain demi kekuasaan lebih besar. Mereka melihat parpol sebagai kendaraan semata, dan bisa berpindah ke parpol lain tanpa ideologi yang teguh.

"Inilah fenomena ketika demokrasi liberal dilakukan di tengah orang-orang lapar," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon,  dalam diskusi Tahun Berburu Politik di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1).

Dia tegaskan, demokrasi tidak akan berjalan semestinya bila ternyata rakyat yang diperjuangkan oleh demokrasi itu sendiri masih miskin.


"Demokrasi itu perlu jati diri. Demokrasi kita ini apa? Ini demokrasi liberal yang jauh dari jati diri demokrasi Indonesia," tegasnya.

Isi dari demokrasi liberal di tengah rakyat lapar itu pasti sarat dengan transaksi politik. Ini yang kemudian disebut dengan demokrasi kriminal. Tak heran bila para pelakunya adalah kalangan koruptor.

"Kebijakannya hasil transaksi. Tapi inilah demokrasi liberal. Seolah prosedurnya bagus, tapi praktiknya kriminal," ucapnya.

Politisi muda lainnya dari PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, tak sepenuhnya setuju. Dalam kesempatan yang sama dia menambahkan, demokrasi yang berlaku di Indonesia saat ini bisa saja tidak melulu menghasilkan "kriminalitas". Caranya, dengan memberikan rakyat pendidikan politik.

"Persoalannya ada kemiskinan, ada demokrasi, tapi orang miskinnya tidak didiik. Akhirnya, jadi kriminal. Rakyat miskin harus berdaya secara politik. Syarat itu yang belum optimal terwujud," tambahnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya