Berita

ist

Olahraga

Polri Gembok Saja Stadion yang Akan Dipakai ISL dan LPI

SABTU, 05 JANUARI 2013 | 11:35 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Polri tidak mengeluarkan izin bagi penyelenggaraan dua kompetisi sepakbola nasional yang berseteru, Indonesia Super League (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI).

Kebijakan tersebut mendapat apresiasi. Dan jika ada pihak yang melanggar ketentuan tersebut, Polri harus bersikap tegas menangkapnya.

"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya polisi menggembok stadion yang akan dipakai ISL dan LPI," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane, dalam siaran persnya yang diterima pada Sabtu pagi (5/1).


IPW mengingatkan bahwa salah satu peran Polri adalah sebagai alat pemersatu bangsa. Jika ada kelompok atau kegiatan yang mengarah pada pemecahbelahan kesatuan bangsa, Polri harus bertindak tegas. Sebab itu, tindakan polisi yang tidak memberi izin pada ISL dan LPI adalah sebuah langkah yang sangat tepat. Neta menyebutnya sebagai sebuah langkah untuk mempersatukan anak-anak bangsa yang bertikai di sepakbola nasional.

IPW berharap para suporter dan masyarakat sepakbola maupun pemerintah mendukung langkah positif yang diambil Polri. Sebab, tindakan Polri itu merupakan sebuah terobosan untuk mengkonsolidasikan dan menyatukan sepakbola nasional agar bisa solid dan melahirkan tim-tim sepakbola nasional yang mampu menjadi kebanggaan bangsa tanpa ada aksi perbudakan gaya baru, tanpa ada aksi tipu-tipu dan kejahatan tidak membayar gaji pemain.

IPW juga memberi apresiasi pada The Jak (suporter klub Persija) yang melakukan aksi menuntut gaji para pemain Persija yang tertunggak agar segera dibayarkan. IPW juga mendukung langkah Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang berjuang agar 22 klub penunggak gaji pemain bertanggungjawab.

Berkaitan dengan itu, IPW mengimbau para suporter dan APPI agar melaporkan kasus penipuan gaji tersebut ke Mabes Polri. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya