Berita

martin hutabarat/ist

Gerindra: 2013 Makin Ramai Omong Kosong Anti Korupsi

SENIN, 31 DESEMBER 2012 | 13:46 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. ​Tahun politik 2013 adalah saat parpol-parpol berlomba mengecam korupsi. Parpol akan "jualan" isu antikorupsi untuk pencitraan jelang Pemilu.

Namun, pencitraan itu akan cuma menuai kesia-siaan karena kepercayaan rakyat terhadap parpol kini sudah merosot tajam. Hal itu menyusul terungkapnya banyak kasus korupsi yang dilakukan anggota-anggota DPR/DPRD dan kader-kader partai dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Merosotnya elektabilitas partai-partai besar belakangan ini adalah cermin dari kegeraman tersebut. Akibatnya, partai-partai yang sebelumnya tidak bersikap tegas menentang korupsi, diduga akan banting setir mengecam korupsi habis-habisan," kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin siang (31/12).


Itu terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan eksistensi partai agar suaranya tidak jeblok pada Pemilu 2014 yang akan datang. Sebab diyakini bahwa rakyat sudah sangat muak pada korupsi dan juga kepada partai yang tak bersikap tegas menentang korupsi selama ini.

Anggota Komisi III DPR itu memastikan, pada 2013 nanti kehidupan kepartaian akan ramai dengan perang pernyataan antar partai dalam menunjukkan sikapnya terhadap korupsi. Partai yang tadinya tidak tegas menentang korupsi atau ragu karena kadernya banyak tersandera korupsi pasti akan mengubah gaya dan strateginya. Ini semua dalam rangka menjaga agar suara pemilih tidak merosot atau mengalihkan suaranya pada partai lain.

"Namun rakyat sudah berubah sekarang. Berita korupsi yang banyak terungkap sudah mendewasakan mereka. Rakyat tidak akan mudah lagi percaya pada jualan-jualan kosong yang hanya jadi konsumsi sesaat," tandasnya. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya