Berita

adhie massardi/ist

Adhie M Massardi

Adhie Massardi: Pemimpin Itu Lahir Bukan dari Iklan

MINGGU, 30 DESEMBER 2012 | 20:39 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Ketika kaum pemuda berhasil membuka benteng demokrasi di negeri ini pada tahun 1998 silam, banyak orang yang memanfaatkannya dengan masuk partai tanpa memperhatikan etika, moral,dan taat pada hukum. Akhirnya demokrasi jadi ajang popularitas dan ajang uang.

Demikian disampaikan, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi, saat jadi pembicara dalam acara diskusi dengan tema "Membedah Demokratisasi dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia" yang digelar di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta (Minggu, 30/12).

Menurut Adhie, kepemimpinan itu harus lahir dari pergolakan pemikiran, pergulatan, barulah akan melahirkan pemimpin yang tegas dan kredibel. Bukan seperti sekarang kepemimpinan itu lahir dari iklan.

"Namun saya tetap percaya demokrasi berkembang, kita tidak boleh pesimis karena proses demokrasinya seperti ini. Seperti kita lihat pemilukada sudah mulai dewasa seperti di DKI Jakarta. Sehingga menghasilkan pemimpin yang sesuai harapan rakyat," ujar Adhie.

Sambung mantan jurubicara presiden Gus Dur ini, salah satu indikasi jalannya demokrasi itu adalah dengan penegakan hukum.

"Tahun 2012 yang kita lalui sudah nampak cahaya penegakan hukum, ini penting untuk penegakan demokrasi,"

Namun secara keseluruhan menurut Adhie, di Indonesia sekarang demokrasi berjalan tanpa ada penegakan hukum yang menyeluruh. Walau KPK sudah mulai menampakkan tajinya untuk membenahi demokrasi dengan dijadikannya menteri aktif sebagai tersangka.

"Kami menyarankan pada Boediono sebaiknya jangan menunggu sebagai tersangka, sebaiknya segera mengundurkan diri agar tidak menodai kepercayaan rakyat. Beberapa pimpinan partai yang dibahas di KPK, dan kwartal satu di 2013 harus diselesaikan agar tidak menjadi pertikaian politik. Orang-orang tersebut, Hatta Rajasa, Muhaimin Iskandar, Agus M (Menkeu), Gita Wiryawan, Anas Urbaningrum. Kami dari masyarakat sipil mendukung penegakan hukumnya," paparnya. [ian]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya