Berita

lambang knpi/ist

Nusantara

KNPI: Akar Bentrok di Palu Tidak Jelas

MINGGU, 30 DESEMBER 2012 | 20:21 WIB

Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Palu Idrus Yusuf menyatakan akar penyebab bentrok antar warga di wilayahnya selama ini tidak jelas dan hanya dipicu masalah sepele.

"Celakanya lagi bentrok antar warga itu justru cepat meluas dengan menggunakan berbagai senjata rakitan," kata Idrus dalam seminar akhir tahun tentang 'Membangun Harmoni untuk Kota Palu Damai' di Palu, Minggu (30/12).

Senjata rakitan yang sering digunakan saat bentrok antarwarga adalah dum-dum, yaitu senjata rakitan yang berupa pipa besi sepanjang 60 cm hingga satu meter yang dibentuk mirip senjata laras panjang atau meriam yang dililit ban dalam. Jarak tembak senjata itu mencapai 20 meter dengan arah tembakan ke depan yang tidak beraturan.


Yusuf mengaku tidak mengetahui bagaimana warga membuat dum-dum yang sebenarnya bukan berasal masyarakat lokal.

"Apakah cara pembuatan dum-dum diajarkan oleh pihak tertentu, atau belajar dari orang luar,"ujarnya.

Sebagai aktivis pemuda, Yusuf merasa prihatin atas terganggunya kondisi keamanan di Kota Palu akibat sering terjadi bentrok antar warga.

Bentrok di Kota Palu sendiri tercatat sebanyak 15 kali sepanjang 2012 dan sering terjadi di lokasi yang sama. Sedangkan Kabupaten Sigi yang berbatasan langsung dengan Kota Palu dilanda bentrok serupa sekitar 20 kali.

Sementara Pengurus Pusat Penelitian Perdamaian dan Pengelolaan Konflik (P4K) Universitas Tadulako Palu Muhammad Marzuki mengatakan, rekonsiliasi yang dibangun oleh berbagai pihak di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah cenderung instan sehingga tidak berhasil menyelesaikan konflik secara komprehensif.

"Akibatnya, hari ini berdamai, besok bentrok lagi dan begitu seterusnya," katanya di hadapan seratusan peserta seminar yang berasal dari daerah yang sering bentrok di Palu.[ant/ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya