Berita

Cynthiara Alona

Blitz

Cynthiara Alona, Tahun Baruan Di Penjara

KAMIS, 27 DESEMBER 2012 | 09:18 WIB

Secara fisik, Alona sehat. Tapi secara psikologis sangat tertekan. Dia stres.

Malangnya Cynthiara Alona. Sosialita dan eks model Playboy ini nampaknya harus merayakan malam Tahun Baru nanti di dalam dinginnya sel Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Ini lantaran Alona gagal mengupayakan penang­guhan pe­nahanan dan gugatan pra-peradilannya ditolak pengadilan dalam kasus penggu­naan paspor palsu.

“Melihat kondisinya sekarang dan kon­sistennya penyidik, sepertinya begitu (Ta­hun Baruan di penjara),” kata pengacara Alona, Ranto P Simanjuntak kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Hampir sebulan Alona ada di bui sejak ditangkap paksa petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta di Mall BSD Tangerang pada 11 Desember 2012. Bagaimana kon­disi bintang film Drop Out dan Diperkosa Setan ini sekarang?

Menurut Ranto, Alona saat ini masih re­latif sehat, meski secara psikologis sa­ngat tertekan. “Pas terakhir jenguk, saya lihat kon­disinya baik tapi dia masih cu­kup stres. Namanya orang merasa tidak bersalah lalu harus di dalam tahanan, ya wajar saja kalau stres,” ungkap Ranto.

Dia bilang, kehadiran keluarga dan orang-orang terdekat yang menjenguk membuat kondisi Alona stabil tiap hari. “Agak baikan setelah dijenguk keluarga,” ujar Ranto.

Terkait langkah penyidik yang me­nunjukkan bukti foto paspor kepada pub­lik, Ranto mengaku heran. Menurut dia, langkah tersebut seperti mem­buktikan bahwa penyidik kehilangan cara pem­buktian.

“Foto itu hanya petunjuk, bukan alat bukti. Kalau bicara hukum da­lam KUHAP, harusnya pe­nyidik membuktikan bahwa Alona ter­tangkap tangan dengan barang bukti tersebut, ada BAP (berita acara pemeriksaan), ada bukti pernah me­nahan Alona,” jelasnya.

Ranto pun memper­ta­nya­kan asal paspor ter­sebut. Menurut dia, ha­­rusnya pemilik pas­por tersebut yang ditahan.

“Kasusnya bulan Oktober, Alona di­tang­kap bulan Desember, bagaimana bisa di­sebut tertangkap tangan? Kejadiannya su­dah berbuan-bulan,” kata Ranto.

Dirinya juga tak yakin dalam foto ter­se­but adalah foto kliennya. “Karena foto itu siapa yang bisa mengatakan itu dia (Alona). Saya bicara hukumnya, secara hukum itu bukan alat bukti. Menurut saya dia yang perlu ditangkap. Di foto itu bukan Alona, saya yakin itu,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pihak Imigrasi telah membeberkan beberapa foto yang menguatkan tudingan kalau artis vulgar itu memiliki paspor palsu.

“Sampai pemeriksaan terakhir dia be­lum mengakui bersalah,” ujar Kepala Ba­gian Humas Ditjen Imigrasi Maryoto Su­madi, baru-baru ini.

  Dalam sebuah foto yang diperlihatkan pihak Imigrasi, Alona terlihat dalam se­buah ruangan untuk diinterogasi di Ban­dara Soekarno Hatta pada 17 Oktober 2012. Sementara Alona sempat membantah ia bepergian ke luar negeri dalam rentang waktu setahun ini.

“Bukti-buktinya sudah jelas ada, CCTV tanggal 17 Oktober dia diperiksa di counter, terlihat mengantri sekitar 10 menit dan pe­tugas mulai ragu-ragu dengan paspornya. Ada rekaman CCTV waktu dia lagi dipe­riksa di Soekarno Hatta,” jelas Maryoto.

  Selain potongan rekaman CCTV, pihak Imigrasi juga memamerkan foto paspor palsu milik Alona, dimana di dalam pas­pornya tertulis data diri yang dipalsukan dengan nama Synthiara Alona dan ber­agama Kristen. Pihak Imigrasi juga mem­perkuat bukti dengan memeriksa saksi pe­tugas yang saat itu memeriksa Alona.

“Kami memperoleh keterangan saksi fakta petugas melihat yang bersangkutan datang ke kantor Imigrasi Soekarno Hatta, petugas airlines dan karyawan travel biro, ada keterangan lain dan bukti suratnya,” kata Maryoto.

Meskipun sampai saat ini Alona tak mengaku, pihak Imigrasi sudah mengan­tongi bukti kuat membawa kasus ini di persi­dangan nanti. “Akan jadi pertim­ba­ngan bagi hakim. Kan biasa tidak ngaku. Ta­pi pengakuan terdakwa bukan satu-sa­tunya karena ada bukti juga. Kami selidiki saksi di sekitar orang-orang yang dekat dia. Pihak keluarga bukan tidak mungkin kami akan pe­riksa juga,” pungkasnya.  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya