Frank LamÂpard
Frank LamÂpard
Chelsea memiliki sejarah riÂvaÂlitas dengan Leeds di masa laÂlu. Rivalitas mereka pertama kali muncul pada 1960-an usai seÂrangÂÂkaian pertandingan yang berjalan sengit dan kontroversial saat kedua klub terlibat dalam persaingan perebutan gelar juara di kancah domestik maupun EroÂpa yang memuncak pada final Piala FA 1970.
Dalam pertandingan dua leg yang akhirnya dimenangkan The Blues itu, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu pertandingan terkeras dalam sejarah sepakbola Britania Raya.
Persaingan antara Chelsea dan Leeds bahkan sering menjalar ke luar lapangan, pada puncak hooÂliÂganisme sepakbola Inggris paÂda era 70-an dan 80-an. Kelompok suÂporÂter ‘garis keras’ Chelsea HeadhunÂter dan Leeds Service Crew terÂmasuk yang paling seÂring bentrok.
Kemenangan menjadi hal yang wajib diraih oleh pasukan Rafael Benitez. Tak hanya untuk mereÂbut tiket semifinal untuk mendeÂkatkan diri dengan trofi alternatif, namun juga demi mengembaÂliÂkan kepercayaan diri tim.
“Menang di Leeds dan kami akan berada di semifinal dengan kemungkinan imbang, tapi tetap sulit bermain di Elland Road. Ada rivalitas,†ucap gelanÂdang Chelsea Frank LamÂpard di The Sun.
“Kami sadar dengan hal itu dan kami harus bermain dengan penuh hasrat dan bertarung deÂngan keras karena mereka juga akan begitu. “Tidak bisa mengira pertandingan akan mudah. Kami harus bermain cantik tapi juga keÂras,†sambung Lampsy.
Juan Mata turut mengantisiÂpasi terjadinya duel sengit dengÂan Leeds. “Kami tahu sejarah anÂtara Chelsea dan Leeds. PertanÂdingan melawan mereka selalu sulit, di antara suporter juga komÂpetitif. Kami hanya ingin berÂmain dan jika mungkin menang. Lampard mengatakan kepadaku tentang rivalitas itu,†tambah Mata.
Demi merebut satu tempat di seÂmifinal, pelatih Leeds United Neil Warnock harus memutar otak untuk mengatur skuadnya yang mengalami keterbatasan daÂlam hal kebugaran pemain. KiÂper lapis kedua Leeds, Jamie Ashdown berjuang dengan deÂngan kondisi nyeri lengan. TerÂpaksa kiper utama Paddy Kenny tetap diturunkan.
Kapten tim Lee Peltier juga bermasalah dengan bahunya, dan kondisinya masih meraguÂkan untuk jadi starter. Terakhir dia dimainkan saat Leeds mengÂgusur Ipwich Town 2-0 pekan lalu. Itu pun dia tampil dengan alat penyangga bahu sehingga riskan diturunkan menjajal tim sekuat Chelsea. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20