Berita

ilustrasi/ist

Ini Penyebab Teknologi Indonesia Tertinggal oleh Singapura dan Malaysia

KAMIS, 13 DESEMBER 2012 | 10:33 WIB | LAPORAN:

. Ada beberapa pokok persoalan yang menjadi penyebab rendahnya daya saing Indonesia dalam penguasaan teknologi serta riset dan inovasi dibandingkan dengan  negara-negara macan baru perekonomian Asia seperti Korea Selatan, Taiwan, bahkan oleh negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Pertama, kata Sekjen Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda, Ridwansyah Yusuf Achmad, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 13/12), rendahnya perhatian pemerintah jIndustri terhadap bidang riset dan pengembangan. Sebagai gambaran, rasio APBN di tahun 2011 untuk riset hanya 0,08 persen, itu pun 60 persennya dialokasikan untuk anggaran rutin Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Begitu pula dengan porsi riset kita yang hanya 0,03 persen dari produk domestik bruto (PDB). Bandingkan dengan China yang porsi risetnya terhadap PDB ialah satu persen dan Korea Selatan yang mencapai tiga persen," tegas Ridwansyah.


Selain itu, lanjut Ridwansyah, masih minimnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan pusat-pusat keunggulan seperti lembaga riset dan perguruan tinggi. Padahal penguasaan teknologi dan daya inovasi suatu bangsa tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, dan harus ada kemauan yang kuat dan sinergi dari tiga pelaku utama. Yaitu lembaga riset sebagai sumber pengetahuan dan kreasi, industri sebagai pihak yang menjadikan hasil riset sebagai produk yang memiliki nilai tambah dan membawa keuntungan ekonomi, serta pemerintah yang menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaku utama inovasi berupa dukungan politik, kepastian hukum, kemudahan birokrasi, dan insentif ekonomi.

Hal lain yang juga kalah penting, lanjut Ridwansyah, ialah belum terciptanya budaya yang mendukung inovasi dan penguasaan teknologi oleh bangsa sendiri. Konsumen masih banyak yang belum percaya terhadap produk dalam negeri, sementara sebagian pengusaha masih berorientasi pada keuntungan sesaat daripada menjadi industrialis yang bervisi jangka panjang.

"Selain itu juga masih rendahnya minat para pelajar untuk melanjutkan studi hingga doktor untuk menjadi peneliti. Sebagian masyarakat yang gagap menyikapi kemajuan teknologi, misalkan kemajuan telekomunikasi dan IT yang malah mendorong hidup foya-foya dan berorientasi kesenangan belaka daripada memanfaatkannya untuk hal-hal yang produktif," demikian Ridwansyah. [ysa]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya