Berita

Dunia

Di Koran Malaysia, B.J Habibie Disebut Sebagai "The Dog of Imperialism"

SENIN, 10 DESEMBER 2012 | 18:24 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sebuah tulisan yang dimuat oleh media massa Malaysia hari ini, dipastikan bakal memperpanas hubungan Malaysia dengan Indonesia.

Mantan presiden  B.J Habibie disebut sebagai "The Dog of Imperialism" dan pengkhianat bangsa Indonesia oleh Tan Sri Zainuddin Maidin dalam kolom rencana di koran Utusan Malaysia. (Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim)
 
Di ujung tulisan, si penulis yang adalah mantan Menteri Penerangan di era Mahathir Mohamad, menyebut "Pada hakikatnya mereka berdua (Habibie dan Anwar Ibrahim) tidak lebih daripada The Dog Of Imperialism".


Tulisan itu awalnya menyinggung kedatangan Habibie di Universiti Selangor (Unisel), menjadi tamu kehormatan bekas deputi perdana menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim yang adalah tokoh partai oposisi.

Tulisan itu penuh tudingan pada Habibie. Penulis mengatakan, Bacharuddin Jusuf Habibie mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling singkat karena tersingkir setelah mengkhianati negaranya.

"Beliau disingkirkan setelah menjadi Presiden Indonesia hanya selama 1 tahun 5 bulan kerana bersetuju dengan desakan Barat supaya mengadakan pungutan suara ke atas penduduk Timor Timur dalam Wilayah Indonesia menyebabkan Timor Timur terkeluar daripada Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 30 Ogos 1999," demikian kutipannya.

Kedatangan Habibie itu mendapat perhatian karena yang mengundang Habibie ke Malaysia adalah tokoh oposisi Anwar Ibrahim.

Bekas Menteri Penerangan yang merupakan keturunan India muslim itu pun menuduh Habibie "menjadi gunting dalam lipatan" terhadap Presiden Suharto walaupun Suharto yang membawanya kembali dari Jerman untuk kemudian menjadi Wakil Presiden.

"Dan demikian juga yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim terhadap Tun Dr. Mahahtir Mohamad ketika beliau menjadi Timbalan Perdana Menteri," tulisnya.

"Apakah tujuan Anwar menjemput pengkhinat bangsa Indonesia ini ke Malaysia," gugatnya lagi. [ald]
 

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya