fernando Torres
fernando Torres
Torres mulai menemukan ketajaman ketika melumat FC Nordsjælland dengan skor 6-1 di Liga Champions Eropa, 5 Desember lalu. Saat itu Torres mencetak dua gol.
Dua gol itu membuat pelatih Rafa Benitez yakin bahwa Torres sudah kembali subur. “Saya yakin dia akan mencetak gol lebih banyak,†kata pelatih yang belum bisa diterima sepenuhnya oleh fans Chelsea ini.
Namun, di liga domestik, Torres memang masih mandul. Torres, pemain paling mahal di Chelsea, belum mampu mengembalikan ketajaÂman seperti ketika masih berada di Liverpool.
Di tengah krisis striker, nama Romelu Lukaku dikabarkan akan dipulangkan dari West BromÂwich Albion untuk membantu Tores di lini depan tim. StatisÂtik Romelu Lukaku memang cukup baik. Lima gol berhasil dilesakkan striker asal Belgia ini dari empat laga yang diikutinya sebagai starter.
“Kami tahu Romelu bermain cukup baik di West Brom, akan tetapi mungkin yang terbaik baginya tetap di sana (di WBA),†kata Benitez mengenai kemungkinan baliknya Lukaku, striker Chelsea yang dipinjamkan itu .
Namun, di mata winger mereka, Juan Mata, terpuruknya Chelsea justru karena kepergian Didier Drogba ke China.
Fernando Torres dan Drogba adalah dwitunggal tak terpisahkan sebelum Drogba pindah ke Shanghai, China.
Torres memilki kemampuan meneroÂbos ruang kosong namun tidak mampu menahan bola dengan baik. Di situlah peranan Drogba, pesepakbola asal Pantai Gading tersebut di lini depan Si Biru. Mereka saling mengisi di musim lalu.
“Kepergian Drogba dari ChelÂsea semacam sengatan listrik bagi saya. Dia adalah seorang pejuang tangguh di lapangan. Kami harus belajar untuk mengatasi lubang kosong yang ditinggalkannya karena selama bertahun-tahun dia ujung tomÂbak bagi Chelsea,†kata Mata dilansir The Sun, kemarin.
Torres, penyerang asal SpaÂnyol, baru mencatatkan namanya di papan skor sebanyak enam kali di semua komÂpetisi. Tentu prestasi ini begitu anjlok bagi Torres, yang telah melakoni laga sebanyak 22 kali.
Di tubuh Sunderland, kondisi memprihatinkan juga terasa. Sudah hampir setahun pelatih O’Neill melatih The Black Cats sejak menggantikan Steve Bruce pada awal Desember 2011. Namun, rekor O’Neill hanya meraih empat kemenangan dari 27 laga, tak beda jauh dari catatan Bruce saat dipecat, yaitu lima kemenangan dari 27 partai.
Faktor penyelamat O’Neill adalah dia punya dukungan dari para fan dan (sepertinya) manajemen. Problem sang pelatih adalah pendekatannya yang seperti tertinggal dari sepak bola modern.
O’Neill dituduh terlalu menekankan permainan sayap sejak pertama mencuat bersama Leicester pada awal 1990-an.
Sistem pencarian bakatnya juga tak istimewa. Sang pelatih mendapat kritik karena terlalu mengincar pemain lokal dengan harga premium seperti Steven Fletcher dan Adam Johnson. [Harian Rakyat Mereka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20