Dukungan terhadap tokoh muda untuk duduk di jajaran Pimpinan Kolektih Nasional (PKN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) juga datang dari salah seorang pendiri Partai Nasdem, Ferry Mursidan Baldan.
Menurut mantan anggota DPR RI itu, keterlibatan tokoh muda dalam puncuk pimpinan organisasi seperti KAHMI merupakan keinginan zaman. Dia juga mengatakan, penting untuk membatasi usia Presidium KAHMI. Idealnya di bawah 50 tahun.
Â
“Sangat penting para tokoh nasional baik dari partai ataupun penyelenggara negara melihat perubahan sejarah politik di Indonesia. Harus ada ruang bagi generasi muda di tempat di mana kelak dia harus terjun dan memimpin bangsa ini," ujarnya dalam keterangan yang diterima redaksi.
"Kelemahan hidup bernegara kita adalah, tidak ada kaderisasi pimpinan nasional yang menyebabkan tidak ada figur kuat yang harusnya muncul pada waktunya,†kata Ferry lagi.
Â
Menurut Ferry Munas KAHMI kali ini sangat berbeda dengan munas-munas sebelumnya. Ada dugaan keterlibatan tokoh nasional, tokoh partai dan penyelenggara negara dalam bursa Presidium terkait dengan Pemilu 2014 yang dianggap sebagai momentum perubahan kekuatan dan kekuasaan politik Indonesia.
Â
Setidak-tidaknya ada 26 nama yang bertarung untuk merebut lima tempat di PKN KAHMI dalam Munas yang digelar di Pakanbaru, Riau. Selain Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, beberapa calon lain adalah Priyo Budi Santosa (Wakil Ketua DPR), Tamsil Linrung (Wakil Ketua Banggar DPR), Anis Baswedan (Rektor Paramadina), Dwi Sutjipto (Dirut PT Semen Gresik), Fansurullah Asa (Wakil Kepala BPHMigas), Ismet Hasan Putro (Dirut PT RNI), Muhammad Marwan (Dirjen Depdagri), Hary Bakti Gumai (Dirjen Perhubda) dan Viva Yoga Mauladi (Ketua PAN). [guh]