Berita

ilustrasi

Hatta: Tolak Capres dan Cawapres Abal-abal!

RABU, 28 NOVEMBER 2012 | 11:29 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta menghabiskan waktu puluhan tahun berjuang bersama kawan-kawan mereka untuk memerdekakan Indonesia dari belenggu penjajah.

Mereka mempresentasikan pemikiran dan gagasan Indonesia merdeka bertahun-tahun di depan rakyat dan menghadapi segala resiko berhadapan dengan polisi kolonial. Mereka ditahan, dipenjara dan diasingkan serta dibuang ke berbagai daerah terpencil dengan segala derita dan kesengsaraan.

Demikian diuraikan Hatta Taliwang, aktivis prodemokrasi yang kini memimpin Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH) mengenang ketulusan para pejuang di masa lalu dan membandingkannya dengan praktik politik yang sedang terjadi khususnya menjelang 2014.

"Mereka menghayati betul bahwa berjuang itu menderita. Saya yakin, tidak terbetik pamrih dalam pikiran mereka untuk kelak mendapatkan imbalan dari perjuangan kecuali satu keinginan yakni memerdekakan negerinya," ujar Hatta lagi kepada Rakyat Merdeka Online.

Bahwa kemudian Bung Karno dan Bung Hatta dipercaya teman-teman sesama pejuang menjadi presiden dan wakil presiden, itu adalah proses yang mengalir begitu saja sebagai penghargaan atas kepemimpinan dan kepeloporan mereka dalam perjuangan. Bukan karena ambisi, bukan karena target, juga bukan karena mereka berebut jabatan.

"Kita perlu merenungkan hal ini karena ada gelagat kuat di masa kini dimana yang ingin jadi presiden dan wakil presiden opunya motif yang kurang tulus untuk membela rakyat yang mayoritas masih miskin bahkan masih tertindas," sambung mantan anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Hatta mempertanyakan apa yang dilakukan tokoh-tokoh yang sudah ngebet jadi penguasa itu untuk rakyat. Apa yang sudah dilakukan partai mereka. Hatta malah mencium gelagat, sebagian dari mereka pernah dan sedang berkhianat pada rakyat.

"Kok tiba-tiba ingin dapat tiket menjadi presiden dan wakil presiden melalui rekayasa pooling, melalui pencitraan dan berbagai manipulasi? Tanpa cucuran keringat airmata dan darah membela rakyat? Jadi, mari dari sekarang kita  beramai ramai  tolak capres dan cawapres abal-abal itu," demikian Hatta.

Nah, siapakah yang dimaksudnya sebagai capres dan cawapres abal-abal? Wallahualam. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya