ilustrasi, mrt
ilustrasi, mrt
Pengamat transportasi publik dari Universitas Trisakti Yayat SuÂpriyatna menegaskan, PemÂprov DKI wajib membangun MRT di Jakarta.
“Pembangunan MRT di Jakarta tidak boleh ditunÂda-tunda lagi. Tidak boleh diakal-akalin untuk ditunda. Pokoknya, wajib dibaÂngun dengan segera,†katanya.
Terkait pengkajian ulang yang dilakukan Pemprov DKI terhaÂdap biaya proyek MRT yang diniÂlai mahal, Yayat menilai, hal itu merupakan langkah transparansi yang dilakukan Gubernur DKI JaÂkarta Joko Widodo (Jokowi).
Dalam kajian ulang tersebut, harus dipastikan harga pemÂbaÂngunan MRT tidak lebih mahal dari negara-negara Asia lain yang terlebih dulu sudah membangun MRT. Kajian juga untuk mengeÂtahui teknologi dari Jepang lebih canggih dari MRT negara lain, serta mengetahui harga riil proÂyek dan bukan harga titipan.
Kajian ulang yang dilakukan, paparnya, tidak akan mengÂgangÂgu jadwal yang telah ditetapkan, yaitu pada 2016, MRT akan berÂoperasi. Sebab, menurutnya, bila perencanaan fisik MRT sudah maÂtang, aka pembangunannya pun dapat dipercepat.
“Jokowi meminta keterbuÂkaÂan. Harga proyek yang riilÂnya. JaÂngan terlalu tinggi, sehingÂga membebani masyarakat. Juga disesuaikan dengan dinamika pertumbuhan ruang untuk 20 taÂhun ke depan,†tutur Yayat.
Namun ia menyatakan, kebeÂradaan MRT saja tidak akan meÂmecahkan masalah kemacetan di Jakarta. MRT hanya dapat menÂjadi alternatif moda tranÂsporÂtasi massal utama untuk meÂngaÂtasi kemacetan. “Pemprov DKI juga tetap harus punya program lain untuk meÂngatasi kemacetan, seÂlain MRT,†tutur Yayat.
Pengamat transportasi lainnya Agus Pambagio juga berpendaÂpat, bila Jakarta mau menjadi ibuÂkota yang beradab seperti negara lain, maÂka MRT sebagai transÂportasi massal harus ada. “Kalau tidak ada MRT, akan jauh terÂtinggal,†katanya.
Menurut Agus, kajian ulang yang dilakukan Jokowi merupaÂkan langkah kehati-hatiannya. Sebab, tak hanya MRT yang diÂkaji ulang, tapi juga monorel. Dari berbagai paparan yang diÂlakukan PT MRT Jakarta selaku staf imÂplementing agency, dia menÂjaÂmin Jokowi sudah memaÂhami betul proÂses pendanaan MRT. Yaitu, anÂtara pemerintah InÂdonesia deÂngan Jepang, di maÂna Pemprov DKI menjadi impleÂimÂplementing agency.
Terkait adanya pandangan hiÂtungan biaya proyek pemÂbaÂngunan MRT mahal, Agus mengaÂtakan, perhitungan itu salah. KaÂrena yang digunakan eskalasi harÂga pada 2002, bukan tahun 2012.
Meski demikian, Agus meniÂlai, beroperasinya MRT pada 2016, tidak akan serta-merta meÂnyelesaikan masalah kemaÂcetan di Jakarta. Melainkan haÂnya meÂngurangi 20 persen beban kenÂdaraan pribadi di sepanjang rute MRT, yaitu antara Lebak Bulus-BunÂderan Hotel Indonesia.
Berkaitan dengan hal ini, pemeÂrintah pusat melalui Badan PerenÂcanaan dan Pembangunan NasioÂnal (Bappenas) meminta komitÂmen emprov DKI Jakarta meneÂruskan proyek MRT. Direktur Teknik TransporÂtasi Bappenas Bambang TriharÂmono mengataÂkan, MRT tahap I (Lebak Bulus-Bunderan HI) harus sudah bisa beroperasi pada 2016.
Wakil Ketua DPRD DKI JaÂkarta Inggard Joshua mengaÂtakan, pemÂbangunan awal MRT akan segera dilaksanakan. PerÂkemÂÂbaÂngan renÂcana pemÂbanguÂnan teÂlah masuk tahapan pembaÂhasan angÂgaran di tingkat pusat.
“Saat ini masalah harga dan sebagainya sedang dibahas di BPKP (Badan Pengawas KeuaÂngan Pembangunan), BPKD (BaÂdan Pengelolaan Keuangan DaeÂrah), dan BPK (Badan PemeÂriksa Keuangan) untuk mengeÂtahui proses dan detailnya,†kata Inggard. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
UPDATE
Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00