Di atas kertas, cagub dan cawagub berlatar belakang artis yang bertarung pada Pemilukada Jabar punya popularitas tinggi. Namun, itu tidak jadi jaminan pemilih Jabar akan memilih mereka.
"Tidak ada yang pasti dalam kompetisi Pilkada. Situasinya sangat dinamis bahkan pada hari terakhir pencoblosan," kata analis politik dari Point Indonesia, Karel Susetyo, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (25/11).
Ada tiga kandidat berlatar belakang artis yang bertarung pada Pemilukada Jabar, yaitu Rieke Diah Pitaloka cagub yang diusung PDIP, Dede Yusuf cagub yang diusung koalisi Partai Demokrat, dan Deddy Mizwar cawagub yang diusung PKS.
Menurut Karel, justru Rieke, Dede dan Deddy punya tantangan besar bagaimana meyakinkan masyarakat pemilih Jabar yang mulai sadar bahwa popularitas bukan modal utama untuk membangun Jabar kedepan.
Dia ingatkan, popularitas Gubernur DKI Jokowi yang disebut-sebut sebagai figur paling populer di Indonesia saat ini, terbangun bukan secara instan. Melainkan datang dari rekam jejaknya mulai dari bawah dengan menjabat sebagai Walikota Solo.
"Dari banyak artis yang terjun di Pilkada, hanya ada tiga orang saja yang berhasil menang, yakni Rano Karno, Zumi Zola dan Dicky Chandra yang kemudian mental sebelum selesai menunaikan tugasnya. Di Pilkada Jabar ada tiga artis yang bertarung. Tidak menutup kemungkinan justru di luar merekalah yang bisa memenangkan hati rakyat," demikian Karel. [dem]