Berita

Kenapa Harga Jeruk Medan Lebih Mahal Dibanding Jeruk dari China?

KAMIS, 22 NOVEMBER 2012 | 11:59 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Perwakilan Bank Dunia yang berkantor di Indonesia Hendri Sandee memaparkan sebab musabab mahalnya harga jeruk lokal asal Medan (Rp 20.000 per Kg) dibandingkan harga jeruk impor dari Cina (Rp 17.000 per Kg).

Penyebabnya biaya angkut pengapalan untuk dalam negeri sangat tinggi. Biaya angkut pengapalan dari Tanjung Priok hingga Banjarmasin mencapai US$ 650. Sedangkan biaya angkut pengapalan dari luar negeri yakni Singapura ke Tanjung Priok hanya sekitar US$ 185.

Hal itu itu dijelaskannya dalam Konferensi “The 1st International Conference on The Global Economic Crisis and The ASEAN Economy” yang digelar Universitas Trisakti di Gedung Hendriawan Sie Lantai 8 Kampus Usakti, Jakarta, Rabu (21/11).

Hal itu, sambungnya, belum lagi sarana dan prasarana di pelabuhan serta jalan menuju pelabuhan seperti jalur tol Merak yang sering macet, sehingga menyebabkan produk buah-buahan lokal menjadi busuk. Hendri, pria  asal Belanda yang fasih berbahasa Indonesia bahkan bahasa Jawa ini, menegaskan urgensi logistik dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Sementara, di tempat yang sama, Pieter perwakilan Economic Development Service-South Australia (EDS) memaparkan restriksi dan hambatan-hambatan perdagangan dan investasi yang terjadi di Indonesia. Di antaranya disebabkan oleh birokrasi yang panjang dan berbelit-belit. Padahal melalui perdagangan dan investasi maka pertumbuhan ekonomi akan terjadi. “Economic growth is fundamental," ucap Pieter

Sebagai pembicara kunci, Subash Bose Pillai memaparkan komitmen negara-negara ASEAN untuk lebih meningkatkan kerjasama perdagangan dan melepaskan hambatan-hambatan perdagangan (Trade Barriers) baik dalam tarif dan non tarif. Subash, Direktur dari Direktorat Integrasi Pasar Departemen Komunitas Ekonomi ASEAN, memiliki harapan yang sangat tinggi tentang peran negara-negara ASEAN  dan khususnya Indonesia memasuki perdagangan bebas, dengan mempunyai daya saing dan produk yang dihasilkan sangat kompetetif di pasar dunia. Indonesia menjadi negara eksportir terbesar diantara negara-negara ASEAN.  “The big exportir in ASEAN is You-Indonesia,” tegas Subash. [zul]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya