Jorge Lorenzo
Jorge Lorenzo
Pebalap Yamaha ini sukses merebut gelar juara dunia MotoGP setelah tampil ciamik di musim ini. Sepanjang musim, juara dunia 2009 itu finis pertama atau kedua hampir di semua seri. Rider berusia 25 tahun ini cuma gagal di Sirkuit Assen dan Valencia karena mengalami kecelakaan.
Lorenzo mengaku hanya akan fokus membalap untuk Yamaha dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Setelah itu, dirinya akan mempertimbangkan masa deÂpanÂnya di MotoGP.
“Saya akan membalap untuk dua tahun ke depan. Setelah itu, kita lihat saja. Saat masih 15 tahun, segalanya menyeÂnangÂkan, tapi kemudian olahraga ini bisa jadi rutinitas,†tutur Lorenzo dilansir Autosport.
Lorenzo sebenarnya punya peluang untuk pindah ke Repsol HonÂda karena dia ditawari jadi pengganti Casey Stoner yang pensiun. Tapi, dia menolak dan memilih untuk meneken kontrak baru berdurasi dua tahun dengan Yamaha.
Selain itu, kecelakaan fatal yang dialami pebalap Honda Gresini, Marco Simoncelli tahun lalu juga jadi bahan pertimÂbaÂngan Lorenzo, sebelum memuÂtuskan kelanjutan kiprah di ajang balap motor paling bergengsi ini.
“Kematian Marco Simoncelli merupakan sebuah pukulan untuk kita semua, dan membuat kita berpikir bahwa itu bisa terjadi ke siapa saja. Tapi, kami tahu bahwa risiko adalah bagian dari olahraga,†ujarnya.
Lorenzo mengunci gelar juara dunia, setelat finis di posisi kedua GP Australia, dia diunÂtungkan oleh nasib sial yang diÂalami satu-satunya rival dari tim Honda, Dani Pedrosa, yang terjatuh saat tengah memimpin lomba.
Perolehan poin yang didapat Lorenzo pun tidak mungkin terkejar lagi oleh Pedrosa dengan hanya satu seri tersisa di Valencia.
Pada kesempatan sama, LorenÂzo juga mengaku simpati atas apa yang dialami Valentino Rossi bersama Ducati dalam dua musim belakangan ini. Dia juga yakin, The Doctor akan kembali berjaya bersama Yamaha musim depan.
“Saya pernah melihat ValenÂtino lebih bahagia sebelum ke Ducati; bersama Yamaha, dia menunggang M1, motor yang lebih mudah dikendalikan. Saya yakin, kembalinya dia ke Yamaha akan mengembalikan pula prestasinya,†papar Lorenzo.
“Bersama Ducati, selain Stoner, tak ada yang pernah sukses lagi; mungkin ada yang tidak beres dengan motornya,†ujarnya.
Setelah merasa cukup bosan mengeluh bersama pabrikan Italia itu, Rossi pun memilih kembali ke tim garpu tala. Kehadiran Rossi, dirasa takkan jadi tekanan bagi Lorenzo. Bahkan rider berjuluk X’Fuera itu mengaku termotivasi dengan Rossi yang kini jadi joki dengan motor yang kurang-lebih sama dengannya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28