. Founder Yayasan Jati Diri Bangsa (YJDB) Brigjen TNI (Purn) Soemarno Soedarsono meninggal dunia Minggu (18/11) malam sekira pukul 20.20 WIB. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 82 tahun.
"Almarhum sempat dirawat di RS Setia Mitra dekat dengan kediamannya," kata salah satu kerabat almarhum, Arie Prihatin yang mengabarkan berita duka tersebut pada Rakyat Merdeka Online, Minggu (18/11).
Saat ini, jenazah almarhum disemayamkan di kediaman Jalan Abu Serin Nomor 31, Kebayoran Baru. Almarhum menikah dengan Yolanda Soemarno yang juga petenis nasional era tahun 80-an dan dikaruniai tiga putra.
Salah seorang putra almarhum, Aga Soemarno mengatakan almarhum ayahnya sudah sejak lama menderita berbagai penyakit, terutama Jantung. "Pemakaman akan dilepas dengan upacara militer dan dimakamkan di Sandiego, Karawang," terangnya.
Soemarno selain sebagai seorang prajurit dikenal pula pendidik, antara lain sebagai pengajar di Akabri TNI-AD, Magelang dan Lemhanas. Dalam karir militer diantaranya ditugaskan menumpas PRRI Permesta.
Soemarno juga pernah menjadi konsultan di bidang ekonomi dengan mendirikan PT Indo Consult bersama begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo dalam menggalakkan investasi di bidang pembangunan.
Sebagai pendiri Yayasan Jadi Diri Bangsa (YJDB), almarhum pernah di anugerahi
lifetime achievement Rakyat Merdeka Online tahun 2011 atas berbagai pengabdiannya yang luar biasa. Bersama Soemarno saat itu, penghargaan serupa diberikan juga buat pendekar hukum Adnan Buyung Nasution dan kandidat astronout wanita asal Indonesia, Pratiwi Soedarmono.
Soemarno dikenal sebagai sosok tiga jaman yang dijuluki guru karakter bangsa oleh Buya Syafii Maarif, mendirikan Yayasan Jati Diri Bangsa bersama-sama dengan Komaruddin Hidayat, Nucholish Majid, Awaloedin Djamin, Moetojib, Kodradi, Franz Magnis Suseno, Ferry Sounefille, Yolanda Soemarno dan Henny Singgih pada 11 Januari 2002.
YJDB adalah organisasi yang mendasarkan visi membangun karakter dan jatidiri bangsa sesuai Pancasila.
Setelah sempat lama memimpin YJDB, Soemarno menyerahkan estafet kepemimpinan pada bekas Kabakin Letjen (Purn) Moetojib yang pernah menjabat Gubernur Lemhanas.
YJDB sendiri melakukan berbagai sosialisasi membangun karakter bangsa di berbagai instansi dengan sasaran sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia sehingga terwujud cita-cita founding fathers menjadikan Indonesia sebagai negara bermartabat.
[sam]