Berita

A. bakir ihsan/ist

Peran Penting RI untuk ASEAN yang Damai

MINGGU, 18 NOVEMBER 2012 | 11:34 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-21 ASEAN yang dibuka hari ini, Minggu (18/11) berlangsung di tengah anacaman konflik dan kekerasan di beberapa kawasan, termasuk di antara negara anggota ASEAN sendiri seperti masalah Laut China Selatan maupun konflik perbatasan lainnya. Karena itu KTT ASEAN kali ini menjadi momentum untuk meredam dan menyelesaikan potensi konflik tersebut agar tidak meluas dan pecah sebagaimana terjadi di kawasan Timur Tengah.

Kehadiran Presiden SBY di KTT ke-21 ASEAN memiliki makna penting. Selain sebagai negara demokrasi terbesar dengan tingkat pertumbuhan ekonominya yang cukup signifikan, kehadiran Presiden SBY bisa menjadi pioner bagi penguatan demokrasi di kawasan ASEAN dan meningkatkan perekonomian ASEAN. Terlebih KTT ASEAN kali ingin memastikan tercapainya satu komunitas, senasib sepenanggungan (one community, one destiny) pada 2015 nanti.

Demikian dikatakan dosen Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta, A. Bakir Ihsan yang juga anggota delegasi dalam pertemuan tersebut, sesaat lalu, Minggu (18/11).

Menurut Bakir, peran Indonesia di kancah internasional selama ini cukup signifikan. Peran misi perdamaian Indonesia di kawasan konflik dianggap berhasil, bahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah pasukan perdamaian (peacekeeping operations).

"Keberhasilan ini sejatinya bisa menjadi modal Indonesia untuk memastikan perdamaian di kawasan regional ASEAN," imbuhnya.

Secara faktual, lanjut Bakir, kawasan ASEAN belum sepenuhnya damai. Di beberapa negara terjadi tindak kekerasan baik yang bersifat vertikal maupun horisontal. Seperti yang dialami kelompok minoritas di Myanmar maupun beberapa potensi konflik lainnya di kawasan ASEAN.

"Bila masalah ini gagal diselesaikan, akan mengganggu stabilitas politik kawasan (regional) dan tidak menutup kemungkinan akan menjalar kepada negara lainnya, termasuk di Indonesia," tandasnya.[dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya