Berita

ilustrasi

Politik

Perusahaan yang Boros Air Tanah Bakal Diberi Sanksi

SELASA, 13 NOVEMBER 2012 | 17:44 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pemerintah akan memberikan sanksi kepada industri dan gedung perkantoran yang menggunakan air tanah berlebihan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dodi Murdhohardono di acara Workshop Sistem Informasi Air Tanah dalam Rangka Mendukung Pengelolaan Air Tanah Nasional, di Jakarta, Selasa (13/11).

Menurut dia, sanksi yang akan diberikan berupa pengumuman melalui media massa perusahaan mana saja yang boros menyedot air tanah.

"Program ini kan baru dimulai Juli 2012, nah kita akan evaluasi pada Juli 2013. Perusahaan yang terbukti boros akan di umumkan di media massa," ujarnya.

Menurut dia, sanksi moral lebih efektif dibandingkan dengan sanksi denda karena masyarakat bisa menilainya. Dodi menambahkan, jika penggunaan air tanah ini diatur akan menurunkan permukaan tanah dan kondisi ini akan berdampak pada bahaya banjir.

Dikatakan dia, tiga kota besar yang kondisi air tanahnya sudah mengkhawatirkan adalah Jakarta, Bandung dan Semarang.

"Karena itu, di tiga kota besar tersebut penggunaan air tanah akan dikurangi," jelasnya.

Untuk mengantisipasi itu, pemerintah akan meningkatkan pengamatan data dan informasi pengelolaan sumber daya air (SDA). Menurutnya, data dan informasi mengenai keberadaan air yang mencakup kondisi hidrologi, hidrometeorologi dan hidrogeologi (H3) harus dikelola dengan baik.

Tanpa ketersediaan data dan informasi H3, pengelolaan SDA tidak akan berjalan secara optimal. Tantangan pengelolaan SDA, menurut Dodi, terjadi karena perubahan iklim global dan meningkatnya intensitas penggunaan air, pencemaran air, banjir, kekeringan dan tanah longsor.

Potensi kekayaan SDA di Indonesia, lanjut Dodi, selama ini hanya terkelola 25 persen, sementara 75 persen sisanya turun begitu saja dari sungai dan mengalir ke laut. [dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya