Berita

zulham effendi/ist

Politik

Masalah TKI Di Malaysia Sudah Mengarah Rasisme

SELASA, 13 NOVEMBER 2012 | 13:51 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kasus yang menimpa TKI di Malaysia akhir-akhir ini, seperti Sale TKI dan pemerkosaan seorang TKI oleh tiga orang polisi di sana sudah mengarah kepada rasis dan perbudakkan. Hal itu tidak dapat ditolerir lagi dan sudah seharunya pemerintah Indonesia tegas karena itu menyangkut harga diri Indonesia.

Begitu disampaikan Koordinator Presidium Perhimpunan Pelajar Indonsia (PPI) Se-Dunia, Zulham Effendi, Selasa (13/11).

"Walaupun pekerja Indonesia memerlukan pekerjaan, tapi bukan berarti mereka boleh diperlakukan semena-mena. Seharusnya Malaysia memberi jaminan keamanan dan perlindungan bagi warga negara asing yang berada di negaranya," tegas dia.
 

 
Menurut Zulham, sudah saatnya negara-negara yang cenderung rasis terhadap pekerja Indonesia diberikan pelajaran. Pemerintah Indonesia harus dengan tegas segera menarik semua pekerja Indonesia dari Malaysia serta segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.

"Perlu diingat bahwa masih banyak negara yang lain yang bisa dijadikan tempat penyaluran tenaga kerja Indonesia," imbuhnya.
 
Agar para TKI tidak lagi bernasib kelam di negara rantau, saran dia, perlu dipertimbangkan beberapa alternatif solusi. Pertama prosedur pengiriman TKI mesti diperbaiki. Basmi agen-agen TKI yang hanya mencari keuntungan tanpa memperdulikan nasib TKI.

Kedua, perlu dilakukan peningkatan kompetensi TKI yang akan bekerja di luar negeri. Ketiga memaksimalkan peran BNPTKI dan KBRI di luar negeri. Tugas KBRI di luar negeri salah satunya adalah melindungi, melayani dan membina warga negara Indonesia yang di luar negeri walupun status pekerjaannya hanya pembantu rumah tangga.

Keempat, perlu ada database dan system yang terintegrasi tentang penyebaran TKI di luar negeri sehingga mudah untuk mengontrol dan mengawasi. Dan terakhir, perlu dibuat Tim Advokasi TKI atau Help Center buat para TKI dengan melibatkan semua komponen bangsa Indonesia di luar negeri.
 
"Pemerintah Indonesia mesti lebih tegas dalam menyelesaiakan semua kasus-kasus yang dihadapi TKI. Pemerintah Indonesia diharapakan kedepan  bisa lapangan kerja sehingga warga negara Indonesia tidak perlu bersusah payah mengais rejeki di negara lain," kata Zulham sambil menambahkan bahwa PPI Se-Dunia sedang menyiapkan TKI Help Center sebagai wujud kepedulian Pelajar Indonesia se-dunia terhadap nasib TKI yang ada di luar negeri.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya