Kasus yang menimpa TKI di Malaysia akhir-akhir ini, seperti Sale TKI dan pemerkosaan seorang TKI oleh tiga orang polisi di sana sudah mengarah kepada rasis dan perbudakkan. Hal itu tidak dapat ditolerir lagi dan sudah seharunya pemerintah Indonesia tegas karena itu menyangkut harga diri Indonesia.
Begitu disampaikan Koordinator Presidium Perhimpunan Pelajar Indonsia (PPI) Se-Dunia, Zulham Effendi, Selasa (13/11).
"Walaupun pekerja Indonesia memerlukan pekerjaan, tapi bukan berarti mereka boleh diperlakukan semena-mena. Seharusnya Malaysia memberi jaminan keamanan dan perlindungan bagi warga negara asing yang berada di negaranya," tegas dia.
Menurut Zulham, sudah saatnya negara-negara yang cenderung rasis terhadap pekerja Indonesia diberikan pelajaran. Pemerintah Indonesia harus dengan tegas segera menarik semua pekerja Indonesia dari Malaysia serta segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
"Perlu diingat bahwa masih banyak negara yang lain yang bisa dijadikan tempat penyaluran tenaga kerja Indonesia," imbuhnya.
Agar para TKI tidak lagi bernasib kelam di negara rantau, saran dia, perlu dipertimbangkan beberapa alternatif solusi. Pertama prosedur pengiriman TKI mesti diperbaiki. Basmi agen-agen TKI yang hanya mencari keuntungan tanpa memperdulikan nasib TKI.
Kedua, perlu dilakukan peningkatan kompetensi TKI yang akan bekerja di luar negeri. Ketiga memaksimalkan peran BNPTKI dan KBRI di luar negeri. Tugas KBRI di luar negeri salah satunya adalah melindungi, melayani dan membina warga negara Indonesia yang di luar negeri walupun status pekerjaannya hanya pembantu rumah tangga.
Keempat, perlu ada database dan system yang terintegrasi tentang penyebaran TKI di luar negeri sehingga mudah untuk mengontrol dan mengawasi. Dan terakhir, perlu dibuat Tim Advokasi TKI atau Help Center buat para TKI dengan melibatkan semua komponen bangsa Indonesia di luar negeri.
"Pemerintah Indonesia mesti lebih tegas dalam menyelesaiakan semua kasus-kasus yang dihadapi TKI. Pemerintah Indonesia diharapakan kedepan bisa lapangan kerja sehingga warga negara Indonesia tidak perlu bersusah payah mengais rejeki di negara lain," kata Zulham sambil menambahkan bahwa PPI Se-Dunia sedang menyiapkan TKI Help Center sebagai wujud kepedulian Pelajar Indonesia se-dunia terhadap nasib TKI yang ada di luar negeri.
[dem]