Berita

ilustrasi/ist

MAFIA NARKOBA

Dan Orang Istana Pun Harus Tes Urine...

SABTU, 10 NOVEMBER 2012 | 11:20 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Dugaan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Mahfud MD, SH, SU bahwa mafia (narkoba) sudah merambah Istana, bukan sekedar permainan kata-kata untuk mencari sensasi, apalagi popularitas.

Sebagai pimpinan salah satu lembaga hukum, setiap pernyataannya niscaya dilandasi bukti (awal) yang kuat. Faktanya, bandar narkoba sekaliber Meirika Franola (Ola) bisa memperoleh grasi dari Presiden Yudhoyono sehingga lolos dari hukuman mati.

Tentu saja dengan grasi langsung dari Istana, membuat posisi Ola di jaringan mafia narkoba naik kelas. Makanya Ola kian leluasa dan terbuka mengendalikan bisnis narkoba dari dalam penjara.

Demikian disampaikan Adhie M Massardi kepada Rakyat Merdeka Online siang ini di Jakarta (10/12).

“Ingat, Pak Mahfud itu kan pernah jadi Menteri Pertahanan, yang memiliki jaringan komunikasi intens dengan semua lembaga intelijen seperti BIN (Badan Intelijen Nasional), Bais (Badan Intelijen Strategis), dll. Saya menduga komunikasi dengan badan intelijen itu masih berjalan sampai hari ini,” kata Adhie.

“Jadi pernyataan Pak Mahfud soal jaringan mafia narkoba masuk Istana bukan untuk diperdebatkan. Apalagi dibantah, seperti dilakukan Mensesneg Sudi Silalahi. Itu gaya Mahfud yang secara santai mengingatkan Yudhoyono agar tidak main-main lagi dengan kekuasaan, dengan mandat rakyat,” tutur koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini.

Makanya, dengan informasi yang dimilikinya, kalau mau, mungkin bisa saja Pak Mahfud membuka siapa saja orang-orang Istana yang sudah jadi kaki tangan mafia (narkoba).

"Tapi saya kenal dia sebagai sesama santri Gus Dur. Pak Mahfud bukan tipe orang yang seperti itu,” kata Adhie.

“Kalau Sudi mau membantah, hanya punya satu cara. Orang-orang Istana (termasuk keluarga Presiden) harus tes urine. Panggil IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sebagai lembaga pemeriksa yang dipercaya integritas dan independensinya. Biar para dokter IDI yang mengumumkan hasilnya kepada publik. Apakah benar Istana bebas dari (mafia) narkoba atau tidak,” ujar jubir Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menegaskan. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya