Berita

timur pradopo

Tren Bentrok Warga Upaya Mendiskreditkan Menkopolhukam!

KAMIS, 08 NOVEMBER 2012 | 22:33 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Lumpuhnya antisipasi dan lemahnya kerja-kerja Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan intelijennya menjadi penyebab maraknya kerusuhan di berbagai daerah.

Begitu disampaikan pengamat politik Ahmad Rizal kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (8/11), menanggapi bentrok antar warga yang belakangan ini menjadi tren.

Sore tadi kerusuhan terjadi antara Warga Kampung Buyut Udik dan warga Kampung Kesumadadi, Bekri, Lampung Tengah. Sebanyak 7 rumah warga terbakar dalam bentrok yang dipicu oleh pencurian sapi ini.

Sebelumnya bentrok warga terjadi di kawasan pertokoan Batu Merah Kota Ambon. Tiga orang terkena sabetan senjata tajam akibat bentrok yang terjadi Kamis (1/11) pekan lalu itu. Pangkalan ojek dan satu angkot dirusak dalam bentrokan ini. Sabtu pekan lalu (3/11), bentrokan terjadi antar warga di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan. Bentrok melibatkan warga Desa Baliase dengan Desa Mappideceng sekitar pukul 18.30 Wita. Bentrok juga terjadi antara warga Desa Agom, Kecamatan Kalianda dengan warga Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Tengah. Dalam bentrok yang berlangsung tiga hari sejak Sabtu (27/10) ini, sekitar 166 rumah warga dibakar massa, 11 sepeda motor, 1 mobil minibus dan 2 mobil jeep juga dibakar. Korban tewas menurut data Polda Lampung sebanyak 12 orang.

Ahmad Rizal menilai rangkaian persitiwa itu menjadi bukti kalau Jenderal Timur Pradopo mengingkari janjinya untuk mengefektifkan kerja-kerja intelijen yang disampaikan pada saat diangkat menjadi Kapolri.

"Saya menduga adanya faktor pembiaran atas kasus-kasus ini," imbuhnya.

Bahkan patut dicurigai, lanjutnya, berbagai kejadian itu adalah faktor kesengajaan untuk mendiskreditkan nama Menkopolhukam Djoko Suyanto, yang punya kans kuat untuk maju sebagai calon presiden pada Pilptres 2014.

"Dugaan ini akan patah jika stabilitas keamanan segera ditingkatkan atau bahkan pemangku kebijakan haruslah segera membuat peta rawan konflik sekaligus pola penanganan dan pengantisipasianya.

"Ini merupakan kerja berat buat Pak Djoko untuk menjaga stabilitas nasional agar menjadi lebih kondusif. Jika Menkopolhukam gagal dalam menjaga stabilitas, maka jangan salahkan dukungan terhadap beliau akan mulai hilang untuk pencapresan ke depan," demikian Ahmad Rizal. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya