Berita

agus martowardojo/ist

Politik

DIVESTASI NEWMONT

Daerah Desak Agus Martowardojo dan Boediono Legowo

SABTU, 03 NOVEMBER 2012 | 23:48 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Menteri Keuangan Agus Martowardoyo sebaiknya legowo menyerahkan divestasi sisa saham 7 persen PT Newmont Nusa Tenggara kepada daerah. Proses divestasi yang dilakukan pemerintah melalui Pusat Investasi Pemerintah tak perlu dilakukan lagi, dan segera membuat keputusan bahwa saham tersebut menjadi milik pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Sebaiknya Menkeu arif dan bijaksana, serahkan sisa saham kepada Pemprov," ujar anggota Komisi II DPRD Sumbawa Barat, M. Sahril Amin Dea Naga, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online, Sabtu (3/11).

Menurut dia pemilikan daerah atas 7 persen saham Newmont akan menguatkan bergaining position daerah dan tentunya memberi keuntungan yang lebih besar bagi daerah. Pemerintah pusat, katanya, tak perlu khawatir dengan urusan Bakrie Group yang saat ini bersama pemerintah daerah memiliki 24 persen saham. Sebab nanti daerah bisa mengambil mitra yang lain.

"Pemerintah pusat legowo lah, jangan terus ngotot, tak mau menyerahkan 7 persen kepada daerah," imbuh Sahril.

Apalagi, lanjut dia, Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan divestasi 7 persen saham Newmont yang dilakukan pemerintah harus memperoleh izin DPR, sementara DPR sendiri sudah menyatakan setuju agar diserahkan kepada daerah.

"Komisi VII dan XI sudah setuju, pimpinan DPR malah sudah menyurati Pemprov menyatakan persetujuannya. Telat kalau sekarang Menkeu mau minta izin kepada DPR. Sudahlah, serahkan saja kepada daerah apalagi sekarang Menkeu sibuk dengan gonjang ganjing indikasi penyelewengan dan korupsi dalam kasus Hambalang," katanya.

Permintaan legowo juga disampaikan Sahril kepada Wakil Presiden Boediono yang selama ini bersikap sama seperti Agus Martowardojo

"Aneh kalau Wapres dan Menkeu masih saja ngotot," tandasnya. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya